Saat ini ia mulai belajar sungguh-sungguh disiplin dan taat pada apa yang Allah mau melalui tugas tulis menulisnya, sambil tetap mengerjakan tugas-tugas pekerjaannya sehari-hari.
Walaupun berat, namun ada sukacita yang luar biasa dalam hatinya saat menyadari kalau tulisannya banyak menolong orang. Apalagi kesadaran kalau ia melakukan tugas khusus untuk menulis berbagai hal yang spesifik yang dipercayakan Sang Pencipta untuk dituliskan melalui Jari jemari tangannya.
Juga karena dia percaya, ketika dia taat melakukan apa yang menjadi Destiny-nya upahnya besar di surga dan hatinya juga semakin melekat pada Sang Maha Pencipta. Terutama ketika ia sedang tergerak membuat tulisan seperti yang Allah mau dan bukan ia mau.
Bagaimanakah dengan Anda? Sudahkah Anda mengetahui Destiny Anda?
Jika belum, segeralah tanya C. Seperti dikatakan, Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Supaya kita tidak termasuk pada mereka yang membuat kejahatan di akhirat kelak, karena kita melakukan apa yang kita mau, dan bukan yang Allah mau.
Supaya kita termasuk orang-orang yang diselamatkan menjelang Hari Tuhan yang semakin dekat ini.
Karena kita hidup bukan untuk diri kita sendiri. Tapi untuk melakukan yang Tuhan mau.
#Saya men-share ini karena saya pun adalah orang yang berjuang untuk hidup dalam KEBENARAN.
Salam Damai
Yeni Dewi Siagian Psikolog