Mohon tunggu...
Yemima Ursella
Yemima Ursella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sains: Bagaimana Ketidaktahuan Membentuk Pemahaman Manusia

25 Mei 2024   22:45 Diperbarui: 25 Mei 2024   22:52 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila kita lihat dari sejarah terdapat perbedaan yang signifikan pertumbuhan fenomenal manusia termasuk pada sains yang berkembang pada masa dulu dengan masa kini. Pada tahun 1500 M terdapat sekitar 500 juta homo sapiens di seluruh dunia. Diperkirakan total nilai barang dan jasa yang dihasilkan manusia pada saat itu sebanyak $250 miliar dalam nilai dolar saat ini. Manusia pada zaman itu juga mengonsumsi sekitar 13 triliun kalori energi per harinya. 

Tidak banyak pula kota yang berpenduduk di atas 100.000 jiwa. Bangunan masih terbuat dari lumpur, kayu, dan jerami. Bahkan, jalur tanah masih terbuat dari bekas lindasan roda yang akan berdebu pada saat musim panas dan lecak. Kegaduhan yang terdengar biasanya terdengar berupa suara manusia dan juga hewan. Saat matahari terbenam, pemandangan yang dapat dilihat hanyalah langit menghitam dan titik-titik lilin atau obor dalam remang. Manusia masih terkurung di atas permukaan bumi dan hanya dapat membangun menara serta memanjat gunung. Namun, menjelang abad ke-16, manusia sudah tidak ada lagi yang berlayar mengelilingi bumi. Hal ini terjadi karena berubah pada 1522 M saat kapal Magellan kembali ke Spanyol setelah perjalanan 72.000 kilometer. 

Berbeda dengan masa kini, banyak perbedaan signifikan yang dapat kita lihat maupun rasakan. Pada saat ini, jumlah homo sapiens di seluruh dunia mencapai 7 miliar. Total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh manusia $60 triliun. Per harinya, manusia pada saat ini mengonsumsi sebanyak 1.500 triliun kalori. Sebuah bangunan saat ini yang terdiri dari tiga lantai disebut sebagai bangunan pencakar langit. Siapa pun dari pendapatan kelas menengah dapat mudah dan aman mengelilingi bumi hanya dalam waktu 48 jam. Pada 20 juli 1969 manusia mendarat di Bulan dan kejadian ini menjadi keunggulan evolusioner bahkan kosmis.

Mayoritas selama masa sejarah, manusia tidak tahu apapun mengenai 99,99% organisme di planet yakni mikroorganisme. Pada 1674 M, mata manusia pertama kali melihat mikroorganisme yaitu saat Anton van Leeuwenhoek melalui mikroskop buatan sendiri melihat sebuah dunia lengkap yang berisikan makhluk-makhluk mungil bergerak-gerak pada setetes air. Setelah 300 tahun kemudian, manusia sudah berkenalan dengan berbagai spesies mikrokopis, mengalahkan sebagian besar penyakit menular paling mematikan, dan memanfaatkan mikroorganisme sebagai pelayanan serta industri medis. Kini manusia dapat merekayasa bakteri untuk memproduksi pengobatan, menciptakan biofuel, dan membunuh parasit. 

Seluruh proses historikal tersebut dikenal sebagai revolusi saintifik, dimana manusia telah memperoleh kekuatan besar baru dengan menempatkan sumber daya di riset saintifik. Hal ini disebut sebagai revolusi karena manusia terlalu meragukan kemampuan mereka untuk mencapai kekuatan dalam medis, militer, dan ekonomi yang baru. Selama 5 abad terakhir, manusia semakin yakin bahwa mereka bisa mengembangkan kemampuan dengan investasi pada riset saintifik. Hal ini terbukti secara empiris, dimana semakin banyak bukti maka akan semakin banyak sumber daya siap dikucurkan terhadap ilmu pengetahuan.  


Ignoramus

Para leluhur mengerahkan waktu dan usaha cukup besar guna menemukan aturan yang mengatur alam. Namun, sains modern membedakan semua tradisi pengetahuan sebelumnya sebagai: 

1. Kesediaan mengakui kebodohan, yaitu sains modern yang didasarkan atas ignoramus yaitu 'kita tidak tahu'. 

2. Sentralitas observasi dan matematika, yaitu sains modern memiliki tujuan untuk memperoleh pengetahuan baru dengan mengakui ketidaktahuan dengan observasi dan memanfaatkan sarana matematis menjadi teori komprehensif. 

3. Perolehan kekuatan-kekuatan baru, yaitu sains modern tidak puas hanya membuat teori-teori sehingga memperoleh kekuatan baru untuk mengembangkan teknologi baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun