Mohon tunggu...
yella silvia
yella silvia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Trauma Akibat Pelecahan: Murung, Diam, Dan Rasa Bersalah Yang Bukan Miliknya

11 Juni 2025   12:10 Diperbarui: 11 Juni 2025   12:06 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pelecehan, dalam bentuk apapun, selalu menyisakan luka. Tetapi yang sering kali tidak

kita pahami adalah bahwa luka terbesar justru bukan pada tubuh, melainkan pada

pikiran dan jiwa. Banyak korban yang setelah mengalami pelecehan, berubah menjadi

pribadi yang murung, tertutup, bahkan kehilangan semangat hidup, jika ia memiliki

pasangan setelahnya pun ia merasa jika ia tidak cocok untuk pasangannya tersebut. Tak

sedikit pula yang merasa bersalah atas kejadian yang bukan mereka minta. Mereka

menjalani hari dengan beban yang berat, seolah dunia menjadi tempat yang tidak lagi

aman. Parahnya, lingkungan sosial sering memperkuat rasa bersalah itu dengan diam,

menghakimi, atau bahkan dengan menyuruh korban untuk "cepat move on".

Yang jarang dibahas adalah bagaimana kepribadian korban memengaruhi cara mereka

mengalami dan merespon trauma yang mereka alami. Dalam kerangka psikologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun