Mohon tunggu...
Yosepha D
Yosepha D Mohon Tunggu... Mahasiswa - VL-XXI

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bird Box, Balutan Drama Penuh Cekaman

3 Januari 2019   02:26 Diperbarui: 3 Januari 2019   02:42 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sciencefiction.com

Pertengahan Desember lalu, jagat media sosial tengah ramai membicarakan film yang baru saja diluncurkan Netflix. Bird Box, film bergenre Sci-Fi, fantasi, dan thriller ini menyuguhkan ketegangan yang tak biasa.

Berkisah soal kehidupan Malorie (Sandra Bullock) yang sedang mengecek kondisi kandungannya di sebuah rumah sakit. Ia ditemani saudara perempuannya, Jessica (Sarah Paulson). Keduanya tampak menikmati hubungan persaudaraan tersebut. Hingga tiba-tiba malapetaka melanda. Orang-orang mulai masuk dalam khayalannya masing-masing, kemudian memilih untuk mengakhiri hidupnya, tidak terkecuali Jessica. Malorie yang masih hidup ikut berlarian menyelamatkan diri .

Dalam kekacauan itu, Malorie diselamatkan dan berkumpul dengan para penyintas lainnya. Malorie pun dipertemukan dengan Tom (Trevante Rhodes), Douglas (John Malkovich), Charlie (Lil Rel Howery), Lucy (Rosa Salazar), Cheryl (Jacki Weaver), Felix (Machine Gun Kelly), Greg (BD Wong), dan Olympia (Danielle Macdonald). Walaupun awalnya ketegangan melingkupi rumah tersebut dan saling menyalahkan, akhirnya mereka pun mencari tahu tentang kondisi yang terjadi.

Makhluk pembawa petaka ini cerdas dan tak kasat mata. Ia memberi ilusi pada orang-orang yang melihat dengan mata telanjang agar kemudian berani membunuh dirinya sendiri. Ketika berhadapan dengan dunia luar, mereka wajib menutup mata dengan sehelai kain. Kekurangan ini menjadi celah bagi para penyintas guna menghadapi makhuk tersebut.

Suatu hari Olympia yang juga tengah dalam masa kehamilannya mengizinkan Gary (Tom Hollander) masuk ke dalam rumah. Ia berpura-pura menjadi penyintas, mengaku membutuhkan pertolongan. Meskipun gelagatnya mencurigakan, ia tetap diterima bergabung dalam rumah tersebut. Naas, kedatangannya ternyata membawa petaka lain bagi kelompok penyintas tersebut. Di hari persalinan Olympia dan Malorie yang kebetulan bersamaan, Gary pun membunuh satu persatu para penyintas.

Bird Box menyajikan alur campuran. Adegan awal menggambarkan dimulainya perjalanan Malorie bersama kedua anaknya. Alurnya yang maju mundur memberikan efek mencekam sejak awal. Sehingga penonton tampaknya tak diberi ruang untuk "menghela nafas" sepanjang film ini. Kemudian bercerita soal awal mula musibah tersebut terjadi.

Film berdurasi 2 jam 4 menit ini menitikberatkan pada perjuangan Malorie dan anak-anaknya menyelamatkan diri. Akhir yang tidak terduga alias plot twist cukup memberi angin segar bagi penonton dengan celetukan, "Bagaimana mungkin?!" atau "O iya, benar juga,".

Sayangnya, Bird Box yang terinspirasi dari novel karangan Josh Malerman ini tak menceritakan siapa sejatinya makhluk tak kasat mata ini. Subjek konflik tak dijelaskan secara rinci. Bahkan hingga film ini berakhir, Bird Box juga tak menjawab pertanyaan tersebut.

Tampaknya penonton sengaja ditinggal dengan penuh pertanyaan. Dalam film garapan Susanne Bier ini, tak dijelaskan cara mengalahkan makhluk tak kasat mata ini. Sehingga film berakhir menggantung. Sama seperti persoalan sebelumnya, tidak dijelaskan gamblang tentang musuh dan inti dari konflik film. Bird Box tidak memberikan solusi atas permasalahan yang ada, hanya sebatas menghindari konflik.

Beruntung, penggambaran adegan yang cukup memainkan emosi penonton tergambar jelas. Sehingga meluputkan pikiran penonton dari pertanyaan semacam itu.

Perlu diakui, Sandra Bullock sebagai seorang legenda membuktikan kelihaiannya bermain peran dalam film Bird Box. Karakternya yang keras dan tegas semakin memperkuat dirinya dalam mendalami perannya sebagai penyintas sekaligus seorang ibu. Sehingga bumbu-bumbu keibuan, jiwa penyayang, dan naluri melindungi juga terselip dalam film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun