Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Blusukan ke Pasar Langgur Kepulauan Kei, Harga Ikannya Wow!

15 Oktober 2019   14:30 Diperbarui: 18 Oktober 2019   23:27 7681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ikan fo sebesar itu lima puluh ribu (dok.yayat)

Sederet gini 50 ribu aja (dok.yayat)
Sederet gini 50 ribu aja (dok.yayat)
"Ini ikan kakaktua, yang ini ikan keropa, lima puluh ribu saja", katanya sembari menunjuk jejeran ikan berwarna cantik. Satu jejer ikan keropa berisi 10 ekor ikan dihargai 50 ribu. 

Murah? Bangeetttt. Mata saya tertumbuk pada meja di depan mamak penjual ikan keropa. Seorang ibu sedang menjual ikan yang besar sekali. Ikan dimasukkan ke dalam plastik. Selembar uang lima puluh ribu diberikan oleh ibu yang membeli ikannya. Hah... ikan sebesar itu cuma lima puluh ribu?

Saya hampiri si ibu dan saya tak bisa menahan diri untuk bertanya. Ikan yang dijual si ibu ikan Fo namanya. Ikan itu hasil tangkapan suaminya sendiri. Ternyata begitulah yang terjadi di pasar ini, 

Para penjualnya adalah wanita karena yang laki-laki tugasnya menangkap ikan. Ikan tadi dijual murah karena memang tangkapan sendiri. "Tak rugi?" tanya saya. Si ibu tersenyum dan bilang harga pasarnya memang segitu dan bisa lebih murah kalau belinya banyak. Woww...

ikan fo sebesar itu lima puluh ribu (dok.yayat)
ikan fo sebesar itu lima puluh ribu (dok.yayat)
Rata-rata ikan di sini dijual 50 ribuan, entah itu per ekor yang ukuran besar atau ikan kecil yang jumlahnya beberapa ekor. Ikan yang dijual sudah pasti ikan segar hasil tangkapan malam pagi hari. 

Dengan harga yang murah dan segar begini, ikan selalu ada dalam menu sehari-hari. Maka anak-anak Kepulauan Kei tumbuh menjadi anak-anak yang kuat karena makan makanan yang bergizi. Sejak saya tiba di Langgur Sabtu kemarin, ikan saya makan setiap hari.

Puas melihat-lihat ikan segar, saya berjalan menuju area penjual sayuran. Saya disambut dengan tomat dan bawang yang ditempatkan dalam piring-piring kecil. Melangkah lebih jauh ke dalam, barisan penjual sayuran sedang sibuk melayani pembeli. 

Sayuran yang dijual sungguh segar-segar. Sayuran dijual per tumpuk. Jantung pisang yang sudah diiris dan ditempatkan dalam sebuah piring dijual 10 ribu per porsinya. 

Lalu ada mamak penjual daun papaya. Setumpuk daun papaya segar dijual sepuluh ribu dan kita bisa beli seharga 15 ribu jika mengambil 2 tumpuk.

ikan tongkol di Kei disebut komo (dok.yayat)
ikan tongkol di Kei disebut komo (dok.yayat)
Saya tertarik dengan sejenis kacang berkulit coklat. Itu kacang kenari. Mamak penjual macang kenari memberi saya sebiji kacang untuk dicoba. Langsung makan saja katanya. 

Saya ikuti walau dalam hati heran, memangnya ini kacang sudah matang? Yang saya tahu kacang kenari digoreng atau dipanggang dulu sebelum bisa dikonsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun