Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ngabuburit Makan Roti Tisu Unik dan Udang Galah Merekah di La Piazza

22 Juni 2016   11:38 Diperbarui: 22 Juni 2016   11:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Festival Kuliner datang lagi di La Piazza Kelapa Gading Jakarta. Festival kuliner ini bertajuk Festival Kuliner Ngabuburit berlangsung dari tanggal 10 Juni hingga 26 Juni 2016 mulai jam 16.00 wib sampai jam 22.00 wib. Demi menikmati jajanan di festival ini, saya membelah kemacetan Jakarta Jumat, 17 Juni 2016 lalu, dalam rangka Gerebek KPK bersama komunitas KPK (Kompasianer Penggila Kuliner). Total ada 49 gerai makanan di sini, 60 % nya merupakan gerai yang sebelumnya ikut di Festival Kuliner Nusantara. Bukan cuma aneka makanan yang digelar di sini, ada pula pertunjukan seni seperti Belly Dance, rempak bedug, kolaborasi musik gambus dan juga menghadirkan penyanyi ibukota. Saat saya ke sana, ada Budi Doremi yang menghibur kami yang sedang berbuka puasa. 

Berbukalah dengan yang manis, maka begitu Maghrib tiba, tenggorokan saya langsung dialiri oleh teh botol dingin … segar sekali. Saya tiba beberapa menit sebelum Maghrib jadi saya buru-buru membeli minum dan belum berkeliling. Teman-teman lain sudah siap dengan makanannya masing-masing. Mbak Siti, seorang kompasianer yang hadir, membeli nasi campur Woku Manado untuk berbuka. Ketika teman-teman menikmati makanannya masing-masing barulah saya berkeliling untuk mencari makanan berbuka puasa.

Udang dan sambalnya maknyuss (dok.yayat)
Udang dan sambalnya maknyuss (dok.yayat)
Pembayaran di acara ini menggunakan kartu yang saldonya di top up di Kasir. Ada Ayam Bakar Taliwang Seruni yang kemudian saya beli sebagai makanan berbuka. Ada juga Sate buntel Polaris Solo yang lagi diantri pembeli. Jalan lebih jauh ada Martabak Mesir, martabak mesir ini seperti martabak telor. Di sebelahnya ada gerai Bebek Danau, Rawon Merah Surabaya dan Nasi bakar dan Nasi Uleg Gedongan. Di depan gerai-gerai ini ada Serabi solo, Tahu goreng kalasan dan gerai Kurma Syarifah Banun. Tema Festival Kuliner Ngabuburit ini adalah Timur Tengah, makanya ada gerai kurma, Nasi Kebuli dan Kambing guling special Minto Rejo. Kurma yang ada di gerai Kurma Syarifah Banun ada yang harganya mencapai 500 ribu rupiah perkilonya. Harga mahal pasti sesuai dengan kualitasnya. 

Karena perut menagih minta diisi saya segera balik ke gerai Ayam Bakar Taliwang Seruni dan memilih menu. Udang galah berukuran besar menyita perhatian saya. Jadilah saya pesan paket udang bakar plus nasi. Sayamenunggu sejenak hingga udang bakar siap disajikan. Ada beberapa pilihan sambal yang bisa saya tambahkan ke menu saya, ada sambal terasi, sambal kecap dan sambal dabu-dabu. Saya memilih sambal terasi dan dabu-dabu. Sambal dabu-dabu terdiri dari potongan tomat hijau,cabai, bawang merah dan bawang putih. Sungguh segar dan pedas rasanya.

Deretan gerai makanan (dok.yayat)
Deretan gerai makanan (dok.yayat)
Saya belah udah galah bakar dan terlihat daging udang yang tebal berwarna putih. Saya makan dan terasa samar manis di lidah. Aroma bakarnya sungguh harum tercium. Kacang panjang rebus, toge rebus, dan kangkung rebus adalah sayuran pelengkap di menu ini. Di atas sayuran ini ada taburan berwarna coklat yang tadinya saya pikir kelapa parut, jadi kayak urap gitu. Nggak taunya ini sambal pemirsa.. jadi dalam satu menu ini ada tiga sambal.. siap-siap mules deh hehehe. Udang galah sukses saya santap habis menyisakan kulitnya saja. Enak beneran.

Baru saja kelar menyantap Udang Galah Bakar, mas Jun, seorang kompasianer, datang membawa sepiring nasi Kebuli. Ukuran nasinya lebih besar dari nasi biasa dan berwarna kuning. Tercium aroma rempah dan bau daging kambing yang menjadi lauknya. Nasi kebuli di daerah rumah saya biasanya menjadi menu ibu-ibu pengajian ketika mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tapi warna nasi kebuli ala ibu-ibu ini tidak kuning, namun rasa nasi kebulinya sama, penuh dengan aroma rempah-rempah. Masakan Timur Tengah memang banyak yang diadaptasi menjadi menu kita karena rasanya cocok di lidah. Ibu-ibu pengajian di daerah saya juga menaruh daging kambing yang disemur sebagai pelengkap nasi kebulinya.

Aneka Jelly di Es Campur Jelly Acen (dok.yayat)
Aneka Jelly di Es Campur Jelly Acen (dok.yayat)
Saya keliling lagi mencari makanan. Ada bakso Raja yang bulatan baksonya begitu menggugah selera. Lalu ada Nasi Ucil Ny. Lie yang imut, nasi ucil ini seperti nasi kucing yang porsi nasinya sedikit dan lauknya adalah bihun serta telur pedas iris. Ada juga Soto Kaki Sapi Mencos pak Haji Sanardi yang kuah sotonya mengepul. Es Campur Jelly Acen nampaknya menjadi favorit pengunjung. Es campur ini berisi aneka jelly dan buah seperti leci dan anggur ditambah es dan susu yang membuat es campur ini rasanya manis dan menyegarkan. 

Saya akhirnya memilih Roti Tisu siram susu sebagai makanan berikutnya. Roti Tisu ini unik karena bentuknya seperti corong segitiga dan tinggi sekali. Saya pernah memakan Roti Tisu di sebuah cafe di daerah Bogor namun tingginya tidak setinggi Roti Tisu ini. Roti Tisu hampir mirip dengan crepes atau lekker. Saya membawa Roti Tisu ke tempat saya dan teman-teman berkumpul dan langsung menjadi perhatian. Perlu beberapa saat menunggu teman-teman selesai memotret Roti Tisu saya barulah roti kami santap beramai-ramai. Roti ini memang sayang kalau dimakan sendirian. Cukup merepotkan juga sih makan Roti Tisu ini karena susu coklatnya membuat lengket di tangan. Namun rasa Roti Tisu yang manis gurih cukup memuaskan bila dijadikan cemilan. 

Gerai Kurma (dok.yayat)
Gerai Kurma (dok.yayat)
Makanan cemilan bukan hanya Roti Tisu tapi ada juga kue Ape, kue berbentuk mangkok yang pinggirnya tipis dan tebal di tengah. Kue ini murah meriah dan enak. Saya masih sering menjumpai pedagang kue Ape disekitar rumah saya. Si abang pedagang biasanya mangkal di sekolah dasar dekat rumah saya, karena anak-anak sering membelinya kala istirahat. Lalu ada lagi kelapa butir jika Anda ingin minum air kelapa langsung dari buahnya dan ada nanas madu untuk pencuci mulut. Datang ke Festival Kuliner Ngabuburit harus dengan perut kosong karena aneka macam makanan di sini sayang kalau tidak dicoba. Di saat seperti inilah saya kadang menyesali kapasitas perut saya yang imut, ingin makan lagi tapi perut sudah kenyang.

Bukan cuma makanan yang ada di area La Piazza, jalan sedikit ke area Multi Purpose Hall Anda akan disuguhi aneka pernak-pernik kebutuhan rumah tangga. Menjelang Lebaran, rumah harus dipercantik bukan. Nah di Bazar Ramadhan yang ada di Multi Purpose Hall Anda akan menemukan aneka ragam produk yang bisa Anda pakai untuk mempercantik rumah Anda.Dari mulai karpet Turki, perlengkapan rumah tangga, aromatherapy hingga produk perawatan tubuh ada di sini.. lengkap kap.

Bakso Radja (dok.yayat)
Bakso Radja (dok.yayat)
Kalau Anda merasa kurang, di area Gading Food City ada acara The Pleasure of Ramadhan. Ini adalah program belanja berhadiah. Ada program Pleasure Shopper dan Happy Fasting yang memberikan special gift dan voucher GFC. Kalau Anda sudah berkeliling di Bazzar Ramadhan dan Gading Food City lalu Anda lapar lagi, Anda bisa makan lagi diFestival Kuliner Ngabuburit... mantap tho. Makan dan belanja.... ada yang lebih nikmat dari itu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun