Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Qurban Penuh Berkah di Serambi Mekkah

1 Oktober 2015   11:19 Diperbarui: 1 Oktober 2015   11:48 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Qurban di Serambi Makkah

Belum sepekan lalu, semarak hari raya Idul Adha 1436 H di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kutamakmur, Kabupaten Aceh Utara, sungguh sangat terasa. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, suasana ini menjadi yang paling meriah sepanjang sejarah. “Belum pernah ada Qurban sebanyak ini disembelih di desa kami,” kata Zulkifli, Kepala Desa Blang Adoe.

Zulkifli menyebutkan, sejak awal dirinya sudah meyakini bahwa kehadiran pengungsi Rohingya di desanya, tidak akan pernah menjadi beban, apa lagi menjadi sebuah bencana. Justru yang terjadi sebaliknya, kehadiran para imigran etnis Rohingya dari Burma ini, mendatangkan berkah yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Berawal dari kawasan semak belukar seluas 5 hektare yang kini berubah menjadi kawasan hunian terpadu, Integrated Community Shelter (ICS). Dari kehidupan yang terus bergema di ICS inilah keberkahan menyelimuti Desa Blang Adoe. Kunjungan tamu ke desa ini juga melonjak drastis. Tak hanya tamu dari dalam negeri, tetapi dari sejumlah negara asing yang sebelumnya tak pernah mengenal Desa Blang Adoe. Para tamu ini datang untuk membawa bantuan bagi pengungsi Rohingya. Bantuan dalam jumlah besar tersebut, tak jarang juga dibagikan ke penduduk desa ini, sebagai bagian dari lingkungan shelter yang dihuni para pengungsi.

Tak hanya sampai di situ, berkah terbesar yang dirasakan berikutnya adalah ketika program Global Qurban yang dijalankan lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) mampu mengumpulkan 41 ekor sapi dan 6 ekor kambing ke shelter pengungsi Rohingya di desa ini.

Pada hari raya pertama Idul Adha kemarin, tepatnya hari Kamis (24/9) lebih dari 20 petugas dikerahkan untuk menyembelih hewan Qurban di dalam areal ICS. “Di luar ICS, di beberapa desa di sekitar shelter, bahkan hingga ke pelosok terpencil di Aceh Utara, kita juga serahkan hewan Qurban untuk masyarakat setempat,” kata Koordinator Global Qurban ACT, Sri Eddy Kuncoro.

Salah seorang tokoh muda Nadhlatul Ulama Aceh Utara, Tengku Rizwan Haji Ali, menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa atas kontribusi ACT dalam pengadaan dan pendistribusian Qurban bagi pengungsi Rohingya dan masyarakat Aceh Utara lainnya. “Program Global Qurban telah mempertautkan secara kokoh hubungan kaum muslim di Aceh dengan muslim lain di seluruh dunia. Program ini bukan saja menjadi berkah bagi saudara kita muslim Rohingya, tetapi memiliki dampak terhadap masyarakat Aceh yang sungguh-sungguh ikhlas membantu muslim Rohingya,” katanya.

Penghargaan serupa juga disampaikan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. Kerja keras ACT dan Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR), dikatakan telah mampu mengundang para donatur dari dalam dan luar negeri. Mereka datang ke negeri Serambi Mekkah untuk membantu pengungsi Rohingya yang kini ditampung di Desa Blang Adoe, Aceh Utara dan juga membantu masyarakat Aceh yang berada di sekitar lokasi pengungsian tersebut.

“Atas nama Pemerintah Aceh, saya menyampaikan terimakasih kepada ACT dan KNSR. Melalui program-program yang dicanangkan telah berhasil mengundang para mitranya untuk membantu Rohingya di Aceh dan juga membantu masyarakat Aceh melalui dana kemanusiaan dari dalam dan luar negeri,” kata Muzakir Manaf, yang kerap disapa dengan nama Mualem di tengah-tengah masyarakat Aceh.

Nuzir Ahmad, salah seorang pengungsi Rohingya di ICS Blang Adoe pun mengaku gembira bisa merayakan hari raya Idul Qurban di Aceh. “Kami senang bisa berhari raya seperti ini, bebas dari rasa cemas seperti saat di Burma. Kami juga bisa menikmati daging Qurban dengan sukacita. Namun yang membuat kami sedih, karena ini lebaran kedua setelah Idul Fitri kemarin tanpa ayah dan ibu. Ibu saya dan dua orang adik masih di Burma, sedangkan ayah di Malaysia,” pungkas remaja berusia 18 tahun ini.

(zb) (cal)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun