Mohon tunggu...
Yavis Nuruzzaman
Yavis Nuruzzaman Mohon Tunggu... Writer

Exploring the intricate tapestry of our world, one article at a time. Driven by curiosity and a desire to foster informed discussions. Join me in dissecting current affairs, sharing insights, and uncovering new perspectives.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara Kami MengEMASkan Mimpi Keluarga

8 Oktober 2025   10:49 Diperbarui: 8 Oktober 2025   10:49 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap tawa adalah motivasi kami untuk mengEMASkan masa depan keluarga. (dok pribadi) 

Setiap tawa adalah motivasi kami untuk mengEMASkan masa depan keluarga. (dok pribadi) 
Setiap tawa adalah motivasi kami untuk mengEMASkan masa depan keluarga. (dok pribadi) 

"Aku jadi ingat Ibuku dulu," kataku, sebuah memori melintas. "Setiap ada rezeki lebih, sesedikit apa pun, pasti disisihkan buat beli emas. Katanya buat 'jaga-jaga', dan terbukti selalu jadi penyelamat."

Mata istriku berbinar. "Itu ide bagus! Emas kan safe haven, nilainya cenderung stabil dan bahkan naik kalau ekonomi lagi nggak menentu. Persis seperti yang kita butuhkan. Tapi... masa kita harus ke toko emas tiap bulan, Yah? Rasanya kurang praktis."

Pertanyaan praktis dari istriku itulah yang menjadi pemicunya. Kami duduk berdampingan, bukan lagi di meja makan, tapi di sofa dengan laptop di pangkuan. Malam itu, kami menjadi tim riset. Kata kunci yang kami ketik di mesin pencari sederhana: 'investasi emas digital aman'.

Nama Pegadaian muncul di baris teratas. Awalnya kami ragu, citra konvensional masih melekat. Tapi saat kami membuka situsnya dan menemukan aplikasi Pegadaian Digital, kami tahu ini adalah jawaban yang kami cari.

"Lihat ini, Ma," kataku, menunjukkan layar laptop. "Kita bisa buka Tabungan Emas, dan mulai nabung dari nominal kecil. Nggak perlu nunggu punya uang jutaan. Aman, karena ini BUMN dan diawasi OJK."

Kami membaca setiap fiturnya bersama-sama. Istriku, dengan naluri pendidiknya, langsung melihat potensi besarnya. "Ini bisa jadi alat untuk mengajarkan anak-anak menabung juga nanti. Konsepnya kelihatan, mereka bisa lihat gram-nya bertambah. Ini bukan cuma soal kita, Yah. Ini soal membangun kebiasaan baik untuk generasi selanjutnya."

Malam itu, kami tidak hanya menemukan sebuah solusi. Kami menemukan sebuah proyek keluarga yang baru.

Pegadaian mengEMASkan Indonesia, proses itu tidak harus dimulai dari proyek mercusuar. Ia dimulai dari ruang keluarga sederhana.
Pegadaian mengEMASkan Indonesia, proses itu tidak harus dimulai dari proyek mercusuar. Ia dimulai dari ruang keluarga sederhana.

Keputusan itu kami eksekusi bersama. Kami mengunduh aplikasi Pegadaian Digital di ponsel masing-masing. Transaksi pertama kami lakukan bersama-sama, dengan nominal yang tidak besar, namun terasa begitu monumental. Ada rasa lega yang luar biasa saat notifikasi 'Pembelian Emas Berhasil' muncul. Itu bukan sekadar transaksi, itu adalah langkah pertama kami dalam mengambil alih kendali masa depan.

"Gimana kalau kita namain ini 'Jumat Emas Keluarga'?" usul istriku beberapa hari kemudian. "Setiap Jumat, kita review pengeluaran dan sisa budget-nya kita alihkan ke Tabungan Emas kita. Jadi ritual."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun