Sepertinya memang tidak mudah. Utari dapat melihat guratan kelelahan di wajah tampan itu. Pria itu kurang tidur, dan mengandalkan cukup banyak suplemen agar tubuhnya tidak ambruk. Mengorbankan dua hari untuk bulan madu yang sia-sia, dan meninggalkan kegiatan berharga pastilah sebuah pilihan sangat sulit.
"Aku menikmatinya. Aku sudah diberi kepercayaan oleh masyarakat, maka aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka. Tidak mudah menjadi pejabat yang amanah, tapi aku selalu berkomitmen akan melakukannya."
Utari jadi merasa sangat bersalah, "Nanti sore, kita pulang ke rumah. Mas bisa koordinasi dengan para staf tanpa mengangguku."
"Aku sudah mengalihkan semua jadwal pentingku selama dua hari ini." Bagus berkata dengan pelan. Namun Utari dapat merasakan, jika pria itu tidak sepenuhnya rela melepaskan tanggung jawab begitu saja.
"Jangan membuatku merasa bersalah. Kita tidak perlu berpura-pura. Aku cukup tahu kegiatan, Mas. Jadi, biarkan aku menjadi istri yang tidak egois. Biarkan aku menjadi panutan untuk istri pejabat lain."
Bersambung...