Mohon tunggu...
yassin krisnanegara
yassin krisnanegara Mohon Tunggu... Pembicara Publik / Coach / Pengusaha

Dalam proses belajar untuk berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tragedi Sahur Hari Pertama (36 tahun lalu)

9 Maret 2025   19:50 Diperbarui: 9 Maret 2025   19:50 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Orang yang sabar itu pahalanya besar." 

Nasihat ibu yang selalu diulang, terutama saat kami, tiga bersaudara yang sok kuat, mulai merengek kelaparan di siang hari.

---

"Kak, bangun! Sahur! Sahur!"

"Lho, udah jam berapa?"

"Jam 2!"

Aku mengucek mata. Di sebelahku, dua adikku masih tergeletak seperti ikan asin yang belum digoreng. Tapi sebagai anak sulung yang merasa paling bertanggung jawab, aku ikut bangun dan menyeret mereka satu per satu.

"Ayo bangun! Nanti keburu imsak!"

Kami ini anak-anak yang penuh semangat beribadah---atau lebih tepatnya, semangat makan. Tidak boleh telat sahur. Tidak boleh kesiangan. Tidak boleh kehilangan kesempatan makan gratis sebelum puasa seharian. Jadi, dengan penuh keyakinan, alarm kami pasang di jam 2 pagi. Demi apa? Demi makan lebih awal, tentu saja.

Tapi kami lupa satu hal.

Kami bukan pemilik dapur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun