Perkuliahan terpadu 2025 dilaksanakan di Desa Jambuwer Kecamatan Kromengan. Ini kedua kalinya saya mengikuti progam perkuliahan terpadu. Saya sangat senang dengan progam ini karena pada perkuliahan terpadu mahasiswa terjun langsung kepada masyarakat. Sehingga bisa menambah mengalaman yang berharga. Selain itu, kuliah terpadu juga termasuk progam yang bagus karena dapat menggabungkan beberapa matakuliah. Salah satu matakuliah yang ditempu pada perkuliahan terpadu yaitu wirausaha bahasa dan sastra Indonesia.
Dalam kegiatan perkuliahan terpadu bagi mahasiswa yang mengampu matakuliah dasar-dasar wirausaha dan wirausaha bahasa sastra Indonesia akan melakukan pameran. Pada pameran tersebut mahasiswa harus promosikan produk yang dibuatnya. Produk yang dibuat dalam pameran ini harus terdapat unsur sastra didalamnya. Dengan diadakan nya pameran wirausaha tersebut dapat dijadikan pengalaman ataupun pembelajaran bagi mahasiswa yang ingin membuka wirausaha.
Ini adalah pengalaman kedua saya dalam membuat produk yang terdapat unsur sastranya dan pengalaman pertama mengikuti pameran wirausaha. Untuk produk yang saya pamerkan pada perkuliahan terpadu 2025 yaitu Pecah Sastra Cookies (PSC). Kami mengambil produk pada dunia kuliner karena sekarang berkuliner sedang menjadi tren. Maka dari itu saya bersama kelompok membuat produk tersebut karena ingin mengabungkan antara makanan berupa kue kering dengan kutipan karya sastra didalmnya. Kami terinspirasi dari fortune cookies, kemudian memodifikasinya menjadi pecah sastra cookies. Pecah Sastra Cookies merupakan produk kue kering unik karena didalamnya terdapat karya sastra berupa pantun, quotes maupun puisi yang membedakan produk ini beda dengan produk yang lainnya.
Untuk strategi pemasaran yang kami lakukan yaitu melalui offline dan online. Pemasaran online yang dilakukan yaitu dengan membuat akun Instagram dengan mengaploud poster produk dan juga foto cookies. Sedangkan pemasaran offline yang dilakukan yaitu dengan menggunakan banner dan juga membuka stand.
Suasana pameran di Jambuwer sangat meriah yang dikunjungi oleh mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Angkatan 2024 selain itu juga terdapat beberapa warga Desa jambuwer yang ikut berkunjung ke pameran wirausaha. Reaksi pengunjung kepada produk pecah sastra cookies sangat beragam. Ada pengunjung heran dengan tampilan cookiesnya, ada yang ingin tau cara membuatnya, resep yang digunakan, packingnya dan juga kutipan karya sastra didalamnya. Beberapa stok terjual dengan cepat pada saat pameran dan hanya tersisa sedikit produk. Dari kegiatan tersebut saya belajar banyak hal tentang wirausaha mulai dari kerja sama tim, mengatur pengelolaan uang, berinteraksi dengan orang lain, promosi, serta melayani pembeli
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI