Mohon tunggu...
Yasindy Risma Hani
Yasindy Risma Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Yuk kita saling sharing informasi agar semakin luas wawasan kita. Ambil Positifnya, Buang Negatifnya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Covid-19 Ajang Mengumpulkan Pahala

4 Maret 2022   16:50 Diperbarui: 4 Maret 2022   16:57 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: koran.tempo.co

Masyarakat Indonesia dan Covid-19 sudah hidup berdampingan sejak awal tahun 2020 lalu. Tentunya Covid-19 semakin menyebar dan bermutasi menjadi varian delta yang sangat parah. Dengan adanya pandemi Covid-19 membuat pemerintah bergerak untuk mengeluarkan serta memberlakukan peraturan undang-undang maupun surat edaran terbaru untuk mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Peraturan yang sedang hits saat ini yaitu PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 1-4, dimana level ini memiliki artinya masing-masing. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia tentunya dilakukan demi kebaikan bersama, namun di sisi lain menjadi boomerang bagi masyarakat Indonesia.

Boomerang karena dampak dari PPKM tersebut membuat ekonomi masyarakat Indonesia jadi menurun. Efek ekonomi masyarakat yang menurun membuat masyarakat harus memutar otak untuk tetap bertahan hidup di tengah pandemi. Tak jarang kita bisa lihat di jalanan besar Kota Jakarta banyak sekali masyarakat yang kesulitan karena efek dahsyat dari pandemi Covid-19 ini. 

Saat ini banyak juga masyarakat yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada beberapa perusahaan, dengan alasan pandemi Covid-19 dan income perusahaan yang semakin menurun mengakibatkan adanya pengurangan jumlah pegawai pada perusahaan tersebut.

Hal ini membuat masyarakat Indonesia menjadi semakin miris dari aspek ekonomi, belum lagi jika kita bahas dari aspek sosial. Seperti seseorang yang terkena Covid-19 malah menjadi omongan tetangga, dianggap sebelah mata, dianggap bisa menyebarkan virus dilingkungan RT/RW nya. Sudah sulit secara ekonomi, secara sosial pun juga dianggap tak berarti bagi siapapun. Inilah yang menjadi ironi bagi masyarakat saat ini, dan tentunya membuat dilema bagi masyarakat karena harus memilih mati karena kelaparan akibat ekonomi yang menurun atau mati karena Covid-19.

Kita tidak bisa menyamaratakan semua masyarakat Indonesia untuk tetap selalu patuh pada protokol kesehatan yang di gadang-gadangkan oleh Pemerintah, karena tidak semua masyarakat Indonesia memiliki keadaan ekonomi yang baik dan cukup. Kita jangan hanya menilai dari satu lensa kacamata, tapi kita harus bisa lihat secara umum keadaan masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat yang masih merasakan kekurangan terutama dalam aspek ekonomi keluarganya.

Mungkin kita sering menemukan banyak orang yang kurang beruntung dari kita terlebih lagi karena pandemi ini membuat orang-orang tersebut semakin tidak berdaya dengan keadaan. Bagi beberapa orang yang melihatnya pasti merasa empati dengan fenomena tersebut. Rasa empati adalah naluri setiap manusia yang tak dapat dihindari, rasa empati ini natural keluar dari diri seseorang jika merasakan sesuatu peristiwa yang mengibaratkan dirinya berasa di posisi orang-orang tersebut. 

Pada dasarnya manusia harus selalu melakukan kebaikan, karena itu merupakan perintah yang ada dalam seluruh ajaran agama apapun. Keadaan di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi ajang pengumpulan pahala bagi orang-orang yang ingin melakukan kebaikan. Sebelum adanya pandemi mungkin kita bingung ingin melakukan kebaikan seperti apa ya? Sebenarnya kebaikan itu bersifat bebas dan tidak terikat, bahkan ada pepatah mengatakan “Berbuat baiklah. 

Sekecil apapun, dengan senyuman, ringan tangan pada orang lain atau sekadar menolong semut dari tenggelam”. Pepatah tersebut memang benar adanya, kebaikan itu tidak ada ukurannya baik kecil maupun besar yang penting adalah ikhlas. Melakukan kebaikan harus didasari dengan keikhlasan dalam memberinya, karena jika tidak ikhlas itu akan sama saja.

Nah, lantas apa saja kebaikan yang perlu dilakukan di tengah pandemi seperti saat ini? Pertama, kita bisa berbagi makanan dan juga minuman untuk orang-orang sekitar kita, bisa untuk saudara, tetangga, kerabat, teman, dan pastinya untuk orang-orang yang membutuhkan. Selanjutnya, memberikan penunjang kesehatan sesuai yang diatur oleh pemerintah, seperti masker (bisa masker medis/kain, masker untuk dewasa dan juga anak), sabun cuci tangan atau hand sanitizer, dan juga vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun