Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni Bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengungkap Kesalahan Semantik dalam Model Proses Bisnis: CTL dan BPMN sebagai Solusi

4 Oktober 2023   11:01 Diperbarui: 4 Oktober 2023   11:12 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tinyurl.com/2p8xx7v5

Sebuah Era Baru dalam Verifikasi Model Proses Bisnis

Dunia bisnis selalu bergerak dengan cepat, dan dalam menghadapinya, penting untuk memiliki proses bisnis yang efisien, tepat, dan aman. Inovasi dalam teknologi informasi telah memperkenalkan alat dan notasi yang memudahkan kita dalam merancang dan mendokumentasikan proses bisnis ini. Salah satu notasi yang sangat penting dalam dunia ini adalah BPMN, atau Business Process Modeling Notation. BPMN adalah bahasa visual yang memungkinkan kita untuk menggambarkan proses bisnis secara jelas dan mudah dimengerti. Namun, ada tantangan besar dalam menggunakan BPMN: ketiadaan semantik formal yang menyebabkan potensi kesalahan baik dari segi sintaksis maupun semantik.

BPMN: Bahasa Bisnis yang Perlu Semantik Formal

Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, sebuah artikel terbaru berjudul "BUSINESS PROCESS MODELED WITH BPMN AND CTL MODEL CHECKING," yang ditulis oleh F. Ouazar, M.C. Boukala, dan M. Ioualalen, membawa semangat inovasi ke dunia verifikasi model proses bisnis. Artikel ini mengeksplorasi cara memperkenalkan semantik formal ke dalam BPMN dengan menggunakan struktur Kripke dan logika temporal CTL (Computation Tree Logic). Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana pendekatan ini dapat memberikan manfaat besar dalam memverifikasi model proses bisnis dan mengungkapkan keandalan bisnis secara lebih mendalam.

Bisnis yang Diukir dalam BPMN: Notasi yang Kritis


BPMN adalah bahasa yang telah menjadi tulang punggung dalam merepresentasikan proses bisnis. Bisnis dalam berbagai skala dan kompleksitas dapat diukir dengan jelas dalam BPMN. Dengan simbol-simbol yang intuitif seperti aktivitas, gateway, dan aliran, BPMN memungkinkan kita untuk merinci langkah-langkah proses bisnis dan hubungan antara mereka. Ini adalah bahasa yang digunakan oleh banyak profesional bisnis dan IT di seluruh dunia untuk mengkomunikasikan dan mendokumentasikan proses bisnis.

Mengejar Keandalan dalam Proses Bisnis: Masalah Kesalahan Semantik

Namun, dengan kekuatan BPMN datang tanggung jawab untuk memastikan bahwa apa yang kita gambarkan adalah akurat dan dapat diandalkan. Kesalahan dalam model BPMN, baik dari segi sintaksis maupun semantik, dapat mengakibatkan dampak serius pada pelaksanaan bisnis. Kesalahan sintaksis mungkin lebih mudah dideteksi, tetapi kesalahan semantik sering kali terlewatkan. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan semantik formal dalam BPMN yang dapat membantu mendeteksi dan memperbaiki kesalahan semantik ini.

Mengisi Lahan yang Kosong: Semantik Formal untuk BPMN

Inilah tempat makalah "BUSINESS PROCESS MODELED WITH BPMN AND CTL MODEL CHECKING" menjadi relevan. Makalah ini mencoba mengisi kesenjangan dalam semantik BPMN dengan mengusulkan semantik formal berdasarkan struktur Kripke. Struktur Kripke adalah konsep matematika yang memungkinkan kita untuk merepresentasikan perilaku sistem dalam bentuk yang dapat dianalisis secara formal. Dalam konteks BPMN, struktur Kripke digunakan untuk menggambarkan bagaimana proses bisnis berperilaku, bagaimana transisi antara status dilakukan, dan bagaimana sifat-sifat semantik dijelaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun