Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni Bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengubah Kata Menjadi Diagram: Mengeksplorasi Metode Generasi BPMN dari Teks Persyaratan

2 Oktober 2023   12:29 Diperbarui: 2 Oktober 2023   12:46 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tinyurl.com/mvzuv7ak

Sebuah Eksplorasi Menarik ke Dunia Transformasi Persyaratan

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak yang terus berkembang, pemahaman yang kuat terhadap persyaratan perangkat lunak menjadi krusial. Tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan dan pengguna akhir, kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak menjadi sulit dicapai. Itulah sebabnya mengukur dan menganalisis persyaratan perangkat lunak adalah langkah awal yang sangat penting dalam setiap proyek pengembangan. 

Artikel yang menarik ini, berjudul "Generating BPMN diagram from textual requirements," yang diterbitkan dalam Journal of King Saud University -- Computer and Information Sciences pada tahun 2022, mengeksplorasi sebuah metode yang inovatif dan ambisius untuk menghasilkan diagram BPMN (Business Process Model and Notation) dari persyaratan tekstual.

Mengukur Perangkat Lunak: Dari SLOC ke BPMN

Artikel ini membuka pembahasan dengan menggambarkan pentingnya pengukuran perangkat lunak dalam pengembangan proyek. Awalnya, pengukuran sering dilakukan dengan menghitung Source Line of Code (SLOC). Namun, pengukuran ini memiliki keterbatasan, dan penulis menjelaskan bagaimana penggunaan Functional Size Measurement (FSM) berdasarkan Functional User Requirements (FUR) dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ukuran dan kompleksitas perangkat lunak. Inilah tempat persyaratan tekstual memasuki gambaran.

Dari Teks ke Diagram: Sebuah Tantangan


FUR awalnya disajikan dalam bentuk bahasa alami yang tidak terstruktur. Untuk mengukur FSM dengan lebih baik, penulis menjelaskan pentingnya mengubah persyaratan tekstual ini menjadi diagram BPMN. BPMN adalah notasi yang kuat untuk menggambarkan proses bisnis dan aktivitas sekuensial. Lebih dari sekadar Use Case Diagram (UCD), BPMN memberikan tingkat ekspresi yang lebih tinggi.

Namun, konversi dari persyaratan tekstual menjadi diagram BPMN bukanlah tugas yang mudah. Artikel ini mengidentifikasi beberapa tantangan yang harus dihadapi, termasuk struktur kalimat yang beragam dan pemrosesan berulang. Dengan tekad untuk mengatasi kendala ini, artikel ini memperkenalkan metode yang dapat mengubah persyaratan teks menjadi diagram BPMN dengan akurasi yang tinggi.

Menganalisis Persyaratan Teks dengan NLP: Mengurai Teks

Untuk mengubah persyaratan teks menjadi diagram BPMN, kita harus lebih dulu memahami strukturnya. Di sinilah analisis persyaratan tekstual dengan Natural Language Processing (NLP) memainkan peran penting. Artikel ini menguraikan beberapa tahapan dalam proses ini.

Preprocessing: Mempersiapkan Teks untuk Analisis Lebih Lanjut

Proses dimulai dengan tahap preprocessing. Ini adalah langkah awal di mana teks dibersihkan dan diubah menjadi format yang lebih sesuai untuk analisis lebih lanjut. Dalam tahap ini, teks diurai menjadi token, dan tanda baca, karakter non-alfanumerik, dan elemen-elemen yang tidak relevan dihilangkan. Preprocessing membantu menyederhanakan teks dan menghilangkan potensi kebingungan yang dapat muncul selama analisis.

Analisis Sintaksis: Pemahaman Struktur Tatabahasa Teks

Langkah berikutnya adalah analisis sintaksis. Ini berkaitan dengan pemahaman struktur tatabahasa dalam teks. Ketika kita memahami bagaimana kata-kata dan frasa disusun dalam kalimat, kita dapat mengidentifikasi elemen-elemen tata bahasa penting seperti subjek, predikat, objek, dan klausa. Artikel ini menekankan pentingnya mengurai kalimat untuk mengekstrak informasi yang bermakna.

Analisis Semantik: Memahami Makna Teks

Setelah analisis sintaksis, langkah berikutnya adalah analisis semantik. Ini bertujuan untuk memahami makna teks dengan menganalisis hubungan antara kata dan frasa, serta mengidentifikasi maksud dan konteks persyaratan. Dalam konteks analisis persyaratan, ini membantu dalam mengidentifikasi elemen-elemen kunci dan hubungan dalam persyaratan. Dalam artikel ini, Semantic Role Labeling (SRL) diperkenalkan sebagai teknik yang digunakan untuk memberi label otomatis setiap token dalam kalimat berdasarkan peran semantiknya. Ini membantu dalam memahami makna dan hubungan antara kata-kata dan frasa dalam persyaratan.

Mengidentifikasi Konjungsi dan Disjungsi: Pentingnya Keterhubungan

Selanjutnya, artikel ini mengulas pentingnya mengidentifikasi konjungsi dan disjungsi dalam analisis persyaratan. Konjungsi seperti 'dan', 'atau', dan 'tetapi', serta disjungsi seperti 'jika' memegang peran penting dalam menentukan logika, kondisi, dan opsi dalam persyaratan. Mengenali keberadaan dan makna konjungsi dan disjungsi adalah langkah krusial dalam memahami persyaratan dengan benar.

Mengidentifikasi Jenis Fakta: Melihat Entitas dan Tindakan

Artikel ini juga membahas jenis fakta dalam analisis persyaratan. Jenis fakta ini mencakup informasi tentang hubungan antara entitas (objek, konsep, atau entitas lainnya) dan tindakan (aktivitas atau operasi). Dalam artikel ini, jenis fakta dibagi menjadi jenis fakta unary (dengan satu peran), jenis fakta biner (dengan dua peran), dan jenis fakta tiga atau lebih (dengan tiga peran atau lebih). Penulis menjelaskan bagaimana aturan dapat diterapkan untuk mengidentifikasi jenis fakta ini dalam persyaratan tekstual.

Menghasilkan Diagram BPMN: Dari Tipe Fakta ke Visualisasi

Salah satu hal yang paling menarik dari artikel ini adalah bagaimana ia menjelaskan cara menghasilkan diagram BPMN dari tipe fakta. Dalam hal ini, jenis fakta berfungsi sebagai dasar untuk menghasilkan diagram BPMN. Proses ini melibatkan analisis jenis fakta dan mengidentifikasi elemen-elemen BPMN yang sesuai, seperti aktivitas, gateway, peristiwa, dan objek data. 

Setiap entitas dalam jenis fakta dapat direpresentasikan sebagai aktivitas atau subproses dalam diagram BPMN, sementara hubungan antar entitas dapat digambarkan menggunakan aliran urutan atau aliran pesan. Atribut atau properti tipe fakta dapat dipetakan ke atribut elemen BPMN, seperti nama aktivitas, jenis, dan objek data. Ini adalah langkah yang ambisius dan berpotensi sangat kuat dalam mengubah persyaratan tekstual menjadi representasi visual yang mudah dimengerti.

Deskripsi Berbasis Spreadsheet: Memberikan Pemahaman yang Lebih Jelas

Selain menghasilkan diagram BPMN, artikel ini juga membahas bagaimana menghasilkan deskripsi berbasis spreadsheet dari diagram tersebut. Deskripsi berbasis spreadsheet adalah tabel yang mencakup elemen BPMN dan atributnya. Ini memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang berbagai aspek diagram BPMN, seperti nama aktivitas, jenis, dan objek data. Dengan mengikuti format yang telah ditentukan, deskripsi berbasis spreadsheet dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam menyederhanakan pemahaman tentang struktur dan logika dari proses bisnis yang diwakili oleh diagram BPMN.

Hasil Makalah: Transformasi Persyaratan Menjadi Diagram BPMN

Artikel ini menjelaskan metode yang diusulkan dengan jelas. Metode ini bertujuan untuk menghasilkan diagram BPMN dari persyaratan tekstual, dan melibatkan dua tahap utama: menganalisis persyaratan tekstual dengan menggunakan pemrosesan bahasa alami, dan menghasilkan diagram BPMN berdasarkan jenis fakta yang diidentifikasi. Hasil eksperimen yang dilakukan pada sepuluh persyaratan tekstual dari aplikasi perusahaan menunjukkan bahwa metode yang diusulkan menghasilkan diagram BPMN dengan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain.

Namun, penting untuk dicatat bahwa artikel ini tidak memberikan rincian spesifik tentang deskripsi berbasis spreadsheet dari diagram BPMN atau cara menghasilkannya. Hal ini mungkin menjadi salah satu area yang perlu diteliti lebih lanjut.

Kontribusi Artikel Ini: Transformasi Kreatif dalam Dunia Rekayasa Persyaratan

Dalam kesimpulan, artikel ini memberikan kontribusi yang berharga dalam dunia rekayasa persyaratan perangkat lunak. Dengan memperkenalkan metode yang inovatif untuk mengubah persyaratan tekstual menjadi diagram BPMN, artikel ini membantu para profesional dalam perencanaan proyek, alokasi sumber daya, dan pemantauan dan pengendalian proyek. Ini adalah tonggak penting dalam perjalanan menuju pemahaman persyaratan yang lebih baik dan, pada akhirnya, pengembangan perangkat lunak yang lebih berhasil.

Penutup: Membawa Persyaratan Teks Menuju Dunia Visual

Artikel ini adalah perjalanan menarik dari kata-kata menjadi visualisasi. Dengan menggabungkan pemrosesan bahasa alami, pemahaman tatabahasa, analisis semantik, dan pemetaan kreatif ke dalam metodenya, artikel ini membawa persyaratan tekstual ke dalam dunia yang lebih visual dan dapat dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak. Inovasi seperti ini adalah apa yang membuat dunia teknologi terus berkembang, dan artikel ini adalah contoh yang luar biasa dari kemajuan di bidang ini.

Dengan demikian, "Generating BPMN diagram from textual requirements" oleh Sholiq, Riyanarto Sarno, dan Endang Siti Astuti adalah kontribusi berharga untuk komunitas pengembangan perangkat lunak, membuka jendela baru ke dalam cara mengartikan, mengukur, dan menggambarkan persyaratan perangkat lunak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun