Mohon tunggu...
Yanuar Andriansah
Yanuar Andriansah Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya adalah seorang mahasiswa dari jurusan Teknik Informatika, yang mempunyai minat di bidang teknologi khususnya dalam pemrograman dan juga menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Model Ini Bikin Proyek Software Lebih Cepat, Murah dan Berkualitas Tinggi

21 Mei 2025   01:42 Diperbarui: 21 Mei 2025   00:40 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik.com

Pengelolaan proyek yang lebih rapi

  • Keterlibatan pelanggan yang lebih efektif

  • Peningkatan kualitas produk

  • Efisiensi waktu dan biaya

  • Artikel ini juga menyampaikan bahwa AZ-Model cocok untuk proyek di negara berkembang, di mana proyek sering kali di-outsourcing dari negara maju. Dalam konteks seperti ini, metodologi berat sering tidak fleksibel, sementara metodologi ringan terlalu longgar. AZ-Model menjadi jalan tengah yang fleksibel namun tetap terstruktur.

    Opini Pribadi

    Sebagai praktisi RPL, saya cukup terkesan dengan pendekatan yang ditawarkan AZ-Model. Mengapa? Karena model ini menyadari bahwa tidak semua organisasi cocok dengan pendekatan "semua-serba-agile" ataupun "serba-terstruktur seperti Waterfall." AZ-Model justru mencoba menyatukan kedua dunia itu.

    Saya juga sangat menghargai bahwa model ini menekankan keterlibatan pelanggan sampai tahap desain, tidak sampai akhir seperti Agile, tapi juga tidak cuma di awal seperti Waterfall. Ini sangat relevan, apalagi ketika berhadapan dengan klien yang tidak paham teknis tapi ingin produknya "harus bisa A-Z."

    Yang tidak kalah penting adalah pendekatan time-boxing. Ini membantu mencegah proyek molor --- masalah klasik dalam pengembangan software. Dengan pengelolaan yang baik dan manajemen proyek yang tepat, AZ-Model terasa sangat realistis untuk diterapkan.

    Namun demikian, saya juga melihat beberapa tantangan. Pertama, model ini akan membutuhkan SDM manajemen yang benar-benar kompeten, karena setiap fase memerlukan manajer proyek tersendiri. Kedua, belum ada implementasi dalam proyek skala raksasa seperti yang dikerjakan Google atau Amazon, jadi kelayakannya di skala enterprise masih perlu diuji lebih lanjut.

    Implikasi Praktis

    1. Untuk organisasi kecil-menengah, AZ-Model bisa menjadi alternatif yang menjanjikan untuk menjaga struktur proyek tetap terarah namun tidak terlalu kaku.

    2. Untuk proyek outsourcing antarnegara, pendekatan ini cukup adaptif karena tidak membutuhkan keterlibatan klien sepanjang waktu seperti Agile.

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
      Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun