Mohon tunggu...
Yanto Soedharmono
Yanto Soedharmono Mohon Tunggu... profesional -

Blora I Jogjakarta I Mengajar I Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senyum Misteri Mba Mahasiswi

22 November 2014   08:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:08 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ya sudahlah, mungkin dia tak mendengar tanyaku lantaran jarak delapan meter atau mungkin dia tak berkenan menjawab, begitu pikirku. Karena aku harus segera ke masjid untuk maghriban, maka kutinggalkan mahasiswi itu dengan teriring kata “Hati-hati ya mbak”.

Aku pun mulai menuruni anak tangga ke 36, ke 35, ke 34, 33, 32, 31, 30, 29, 28, 27, 26...... Ups....aduuuuuh…..kunci motorku ketinggalan di meja dosen di kelas. Terpaksa aku harus balik lagi ke ruang 305. Aku pun mengambilnya lantas mulai lagi menuruni satu per satu anak tangga.

Sambil menuruni anak tangga, perasaanku merasa ada yang aneh. Aku tak menjumpai mahasiswi itu baik ketika aku masuk 305 maupun keluar setelah mengambil kunci motor. Aku juga tak berpapasan dengan siapapun ketika naik dan turun anak tangga. Sementara anak tangga itu jalan satu-satu menuju ruang 305. Kalau mahasiswi itu turun, lantas dia lewat mana? Mungkin masuk ruang lain? Tak mungkin, hanya ada dua ruang di lantai 3, yang satu terkunci dan satunya lagi ruang kuliahku. Kemanakah dia? dan kenapa dia hanya tersenyum.

Jantungku berdetak cepat seiring langkah cepatku menuruni anak tangga sementara sayup terdengar adzan magrib mulai berkumandang. Langkahku semakin cepat hingga tak terasa telah berdiri di depan masjid kampus. Sebelum mengambil air wudhu, aku tulis sebaris SMS untuk Mas Rudi, kepala operasional perkuliahan:

“Mas mulai minggu depan, kuliahku di 305 tolong dipindah ke gedung utara 105. Ok”.

Dengan jari gemetaran aku tekan tombol Kirim.


‪#‎FIKSI‬ HOROR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun