Mohon tunggu...
Yanto Lengo
Yanto Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rohaniwan Katolik

人生は素晴らしい

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tenunan Tangan Tau Humba

16 Juli 2021   11:02 Diperbarui: 18 Juli 2021   21:09 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di penghujung senja ini kuberkisah
tentang kain tenununan tangan "Tau Humba"
teduh bagaikan langit Sumba di kala senja
merah, hitam, putih dan coklat
menambah pesona senja Sumba
Ratusan dan bahkan ribuan Pahikungmu
terajut dari lolokamba terindah,
Motif kuda, ayam, buaya, burung kaka tua,
mamuli, alam Sumba hingga manusia
memuat makna tersirat di balik kain tenun Sumba
Pada lembaran kombu pahikung padua
Umbu dan Rambu menemukan petuah bijak
"ambu kurna laku dalung, ambu kambouku lindi pinung"
jangan seperti udang yang berjalan mundur
jangan pula seperti gabus yang melayang di atas air.
Kini, di tanah  "Matawai Amahu Pada Njara Hamu"
"hinggi" dan "lau" tak sanggup lagi terhitung dalam ejaan angka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun