Mohon tunggu...
Yanti Rahmayanti
Yanti Rahmayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Hobi: membaca dan menulis puisi, cerpen/carpon dan novel

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Yuk, Perbaiki Tulisan

22 Januari 2023   04:23 Diperbarui: 22 Januari 2023   06:32 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berikut ini akan dibahas beberapa kesalahan penulisan yang sering kita temukan berdasarkan hasil analisa pada karya online berupa novel, puisi dan artikel:

"Di-" sebagai kata depan dan awalan

  • Cara penulisan di yang menyatakan kata depan seringkali tertukar dengan di- sebagai  awalan (kata kerja bentuk pasif). Di sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, fungsinya untuk menunjukkan tempat/waktu. Sedangkan di sebagai awalan ditulis dengan cara digabung dengan kata yang mengikutinya, fungsinya membentuk kata kerja bentuk pasif. Misal:
    • "di mana", bukan "dimana" (di- sebagai kata depan)
    • "dimakan", bukan "di makan" (di- sebagai awalan)
    • "di belakang", bukan "dibelakang" (di- sebagai kata depan)
    • "dipijit", bukan "di pijit" (di- sebagai awalan)
    • "di belakang", bukan "dibelakang" (di- sebagai kata depan)
    • "di antara", bukan "diantara" (di- sebagai kata depan)
    • "di sore hari" bukan "disore hari" (di- sebagai kata depan)

Kutipan kalimat langsung

  • Membuat kutipan kalimat langsung dilakukan dengan cara memberi tanda petik pada ungkapan, di awal dan di akhir ungkapan. Huruf pada awal kata dalam kalimat langsung (ungkapan), setelah tanda petik, menggunakan huruf kapital. Bagian penggiring dan petikan langsung dipisah dengan menggunakan koma (,). Beberapa kasus menunjukkan tidak adanya penggunaan koma setelah kalimat langsung dan huruf pada awal kalimat langsung tidak menggunakan huruf kapital. Misal:
    • "Aku sibuk sekali hari ini" kata Joni serius. Seharusnya:  "Aku sibuk sekali hari ini," kata Joni serius.
    • Ibu berbisik, "jangan beritahu ayahmu masalah hari ini." Seharusnya:   Ibu berbisik, "Jangan beritahu ayahmu masalah hari ini."
    • Ahtar bertanya "Siapa dalang kerusuhan minggu lalu?"  Seharusnya:  Ahtar bertanya, "Siapa dalang kerusuhan minggu lalu?"

Penggunaan kata negatif ganda

  • Ditemukan beberapa kali kasus yang hampir sama, baik dari cerpen atau novel, yang menggunakan dua buah kata yang bermakna negatif secara beriringan. Misal:
    • Maju terus, jangan pantang menyerah.  Seharusnya: Maju terus, pantang menyerah. (Penjelasan: Kata "jangan" memiliki arti "tidak boleh". Sedangkan kata "pantang" memiliki arti "Hal yang terlarang menurut adat dan kepercayaan". (dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kelima, Balai Pustaka). Sehingga kalau dua kata tersebut digabungkan akan memiliki arti yang rancu).
    • Aku tidak mengabaikan panggilan Soni. Kubiarkan dia memanggil namaku. Seharusnya: Aku mengabaikan panggilan Soni. Kubiarkan dia memanggil namaku. (Penjelasan: Kata "mengabaikan" berasal dari kata dasar "abai", artinya: tidak peduli (dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kelima, Balai Pustaka). Jadi kita tidak perlu menambahkan kata "tidak" dalam konteks tersebut).

Penggunaan kata bermakna jamak ganda

  • Sebuah kata yang memiliki arti jamak seringkali digabungkan dengan kata ulang yang bermakna jamak atau kata lain yang bermakna jamak juga. Misal:
    • Semua guru-guru menghadiri rapat tersebut. Seharusnya: Semua guru menghadiri rapat tersebut. Atau: Guru-guru menghadiri rapat tersebut.
    • Seluruh para pengunjung menikmati kemegahan gedung pameran. Seharusnya: Para pengunjung menikmati kemegahan gedung pameran. Atau: Seluruh pengunjung menikmati kemegahan gedung pameran.

Demikian beberapa penemuan yang seringkali terjadi dalan sebuah tulisan, walaupun sebenarnya masih banyak belum terungkap di sini. Semoga dengan sedikit berbagi akan memperbaiki tulisan sehingga tidak akan terjadi kesalahan yang berulang. Goreskan terus ide-ide kita, bersedekah melalui tulisan dan jangan berhenti belajar. (YR)

Sumber/referensi:

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kelima). (2018). Jakarta: Balai Pustaka.

Rahmadi, Duwi. (2020). Smart Book Pedoman Umum EBI Ejaan Bahasa Indonesia. Surakarta: Genta Smart.

Penerbitdeepublish.com (2021, 22 Juli). Kesalahan Pengggunaan Awalan di: Cara Membedakan dan Contohnya. Diakses pada 22 Januari 2023, dari https://penerbitdeepublish.com/kesalahan-penggunaan-awalan-di/

Mustika, Praba. (5 Desember 2021). Contoh dan Pengertian Kalimat Langsung dan Tidak Langsung. Diakses pada 22 Januari 2023, dari https://katadata.co.id/intan/berita/61aa19cd07d48/contoh-dan-pengertian-kalimat-langsung-dan-kalimat-tidak-langsung/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun