Mohon tunggu...
Yanti Rahmayanti
Yanti Rahmayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Hobi: membaca dan menulis puisi, cerpen/carpon dan novel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

The Readers and The Writer: Alternatif Pembelajaran Interaktif

10 November 2022   18:22 Diperbarui: 10 November 2022   18:29 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan dapat dilakukan setelah pengkondisian kelas selesai, yaitu jika semua kelompok telah terbagi rata dan teks telah siap di atas kursi. Guru harus menegaskan bahwa permainan ini dilakukan secara jujur. The readers tidak boleh membawa alat tulis atau alat perekam gambar ke depan. Juga tidak ada pertukaran posisi di tengah-tengah permainan. 

The readers tidak boleh menjadi the writer. Pun begitu sebaliknya. Setelah siap, the first reader (pembaca pertama) berdiri di depan mejanya masing-masing. Sedangkan the second reader (pembaca kedua) menunggu di belakangnya. Guru mulai berhitung mundur, mulai dari 3. 

Setiap siswa yang bertugas sebagai the first reader berlari pada saat guru selesai menghitung dan menandainya dengan memukul meja. Mereka membaca isi teks di atas kursi dan mengingat semampunya. Kemudian berlari ke belakang, menyampaikan isi teks kepada the writer.

Jika selesai, the second writer menggantikan tugas the first writer. The second writer melakukan hal yang sama seperti the first writer. Begitu seterusnya sampai waktu yang disepakati habis. Ketika permainan berlangsung guru harus tetap mengamati setiap kelompok, jangan sampai ada yang berbuat curang.

Saat permainan usai, guru meminta semua kelompok mengumpulkan hasil pekerjaannya. Pengecekan pun dilakukan, seberapa banyak mereka dapat menyampaikan isi teks dengan benar. Di sinilah peran guru harus tegas menentukan kriteria penulisan agar tidak ada kelompok yang dirugikan. 

Biasanya guru akan menegaskan bahwa salinan teks harus sama persis dengan yang tertera pada teks asli. Sehingga the reader akan berhati-hati dalam menyampaikan kata perkata kepada the writer.

Mencoba permainan ini akan membawa anak-anak didik kita ke dunia mereka yang seru. Mereka akan berlari-lari sambil melafalkan kata-kata yang dibaca. Ketika lupa mereka akan kembali lagi ke depan. Hal ini banyak terjadi terutama pada teks Bahasa Inggris. 

Apa yang mereka baca atau sampaikan kepada temannya seringkali tidak sesuai dengan pengucapan yang seharusnya. Tentu akan terjadi salah persepsi antara the readers dan the writer. Secara otomatis penulisan salah. Hal lainnya yang mungkin terjadi adalah the readers bertubrukan satu sama lainnya karena pikiran mereka hanya fokus pada teks. 

Bolak-balik ke depan membuat badan mereka berkeringat. Meskipun gerah dan capek namun pembelajaran terasa menyenangkan.  Mendengarkan ceramah para guru di akhir jam pelajaran akan membuat mata mereka lengket, tak berdaya. 

Namun dijamin tak akan ada siswa yang mengantuk di kelas saat melakukan permainan ini. Pembelajaran di kelas pun akan berakhir dengan tawa bahagia, saling bercerita tentang keseruan-keseruan yang mereka peroleh saat bermain. Berikan apresiasi pada hasil kerja mereka, misalnya karena kecepatan pengerjaan atau ketepatan hasil yang diperoleh. 

Tidak ada salahnya kita memberikan pujian atau reward berupa makanan kecil (misal: permen), mungkin juga bisa dengan tambahan nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun