Cinta itu buta,
Ia menolak teguran-teguran,
Ia menolak pandangan-pandangan,
Ia membalas teguran-teguran dengan ;
menutupi telinga,
mengencangkan volume musik,
Teguran yang datang,
terpental kembali ke si pemilik teguran,
yang menelan semua rasa sakit hatinya,
dengan mengomel di dapur sambil tangannya terus bekerja :
“Bagaimana mungkin si penikmat cinta itu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!