Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harta yang Paling Berharga adalah Keluarga

15 Februari 2020   23:35 Diperbarui: 16 Februari 2020   18:24 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Anak-anakku sayang, ibu sebenarnya berat hati meninggalkan kalian lebih dari seminggu, "ujarku lirih.. 

Ah. Ibu kalian memang cengeng ya. Hatiku mulai tercekat. Segera kuatur nafas untuk meredakan kesedihanlu.

"Ibu pergi lama kemarin karena merasa mendapatkan adik yang begitu baik. Ibu merasa perlu all out untuk memastikan kita bisa tumbuh bersama dengan adik baru dan keluarganya yang begitu  baik menghormati "tamu matuh" ini. Sebenarnya tak jarang ibu sulit memejamkan mata, melewati malam.di depan laptop mengusir rindu menguatkan hati., "imbuhku pilu.

Azamta fatawakkal alallah.

Alhamdulillah tadi pagi aku mendapatkan penegasan dari "adik baru" di sana bahwa ia benar-benar bertekad untuk tumbuh bersama demi kepentingan terbaik anak. Kami sepakat untuk menjangkau lebih banyak anak bangsa penerima manfaat dari Sima yang mulai terpancar di timur Indonesia. 

Catatan perjalanan menembus macetnya kota Bandung ini sudah kubagikan di facebook. 

Mobil melaju perlahan masuk ke jalan kanayakan lalu berbelok ke kiri menyusuri jalan yang baru dihotmix. Aku masih bercerita saat pintu mobil terbuka. Adikku, putra dan istrinya langsung pamit pulang. Kami sepakat untuk saling menguatkan, memberi teladan yang baik saat berkomunikasi di wag keluarga besar abah Ahmad Muhammad almarhum. 

Bismillah tawakkaltu alallah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun