Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuju Sekolah Ramah Anak dengan Gembira Belajar di Luar Kelas

7 Oktober 2019   06:57 Diperbarui: 7 Oktober 2019   16:28 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak khusyuk membaca senyap ELSI 15 menit/sumber: dokpri

Belajar di luar kelas bukan hal baru di dunia pendidikan kita. Alam takambang bagai guru adalah falsafah pendidikan Minangkabau yang dikembangkan Engku Muhamad Syafei di INS Kayutanam. Falsafah ini mendorong peserta didik untuk mengambil pembelajaran dari kegiatan sehari-hari di luar ruangan. 

Saat menjadi Gubernur DKI, Jokowi sudah menyerukan agar anak-anak belajar di luar kelas untuk mengenal lingkungan sosial dengan baik (Kompas, 22/4/2014). Tak mengherankan jika beliau menginginkan agar pendidikan anak Indonesia lebih banyak dilakukan di luar ruangan. 

Presiden Jokowi menilai anak-anak bangsa perlu dikenalkan dengan masalah-masalah yang nyata, tak hanya berkutat pada rutinitas yang dikerjakan selama bertahun-tahun.  (Kompas, 28/10/2017).

Kampanye Global Sehari Belajar di Luar Kelas di Indonesia

Sebulan sebelumnya, pada 7 September, lebih dari 300 ribu anak Indonesia mengikuti kampanye global sehari belajar di luar kelas. KerLiP menerima mandat melaksanakan kampanye tersebut dari Deputi Tumbuh Kembang Anak, Leny Rosalin. 

"Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung saat itu, Dr. Elih Sediapermana menyambut antusias ajakan kami dan menghubungkannya dengan Bandung Masagi. Anak-anak gembira belajar di luar kelas dalam upaya penguatan pendidikan karakter dengan permainan tradisional. Pengawas sekolah khususnya SMP melakukan supervisi dan melaporkan kegiatan belajar di luar kelas pada 7 September kepada Kepala Dinas, " ujar Nurul Fitry Azizah, Direktur Sandi Kerlip Institute, koordinator pelaksana kampanye sehari belajar di luar kelas  Indonesia pada 2017. 

Menurut Fitry, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang bahkan sampai membawa 83 kepala SMP untuk melakukan study tiru ke Bandung yang berujung pada deklarasi MeSRA Bertuah Mewujudkan Sekolah Ramah Anak Bersama Masyarakat, Orangtua, dan Sekolah.  Lebih dari 600 satuan pendidikan di Deli Serdang tercatat MAU menuju SRA di Sekber SRA. 

Pembinaan berkelanjutan yang diprakarsai Sekretaris Dinas Pendidikan Deli Serdang, Dr. Miska Gewasari, mendorong satuan pendidikan tersebut melaksanakan penguatan pendidikan karakter terintegrasi dengan sekolah adiwiyata, sekolah sahabat keluarga, gerakan literasi sekolah, dan satuan pendidikan aman bencana.

sumber: dokpri
sumber: dokpri

"Praktik-praktik baik di Kota Bandung dan Kabupaten Deli Serdang mendorong kami untuk memastikan tersedianya alokasi anggaran yang memadai untuk memperkuat prakarsa menuju sekolah dan madrasah ramah anak dengan sehari gembira belajar di luar kelas. Hari ini, saya bersama  Bu Muliani, koordinator kampanye OCDay 2018 melaksanakan sosialisasi Tantangan 40 hari gembira belajar di luar kelas menuju sekolah ramah anak bersama guru Modiis dan pelopor kolase bangsa, " ujar  Fitry saat ditemui di sela-sela kegiatan di SMAN 1 Bandung. 

Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan mengajak Sandi Kerlip Institute untuk melaksanakan Pelatihan Menuju SRA dengan 10 langkah Cara Asyik Cari Tahu Pelopor Kebaikan bagi 48 pelopor kolase bangsa dan  Komunitas Alumni Perguruan Tinggi bersama Kemenag, Youngchangemaker Ashoka, dan Bandung Santun, guru moderat, inovatif, inspiratif, dan santun atau modiis kepada 48 guru agama dari 23 SMA Kota Bandung dan SMAN 1  Cianjur pada Serah Terima Wakaf Buku Tebar Ilmu (WBTI) Ensiklopedia Lintas Sejarah Indonesia (ELSI), 6 Oktober 2019 di Dago Car Free Day.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun