Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sepenggal Pagi Penuh Makna

4 Desember 2022   08:46 Diperbarui: 4 Desember 2022   08:50 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi. Di teras belakang rumah 

"Bu, roti pisang coklat masih kan. Bawa sini kita _ngeteh_ bersama," ucap Pak Cahyo sambil berjalan menuju teras belakang rumah.  

"Masih kok, pas ada dua," jawab Bu Dian dengan senyum merekah. Diambilnya roti pisang coklat yang dibelinya kemarin.

Mereka berdua duduk di teras belakang rumah untuk menikmati secangkir teh hangat. Sesekali Pak Cahyo memberi makan ikan koi yang menari-nari di kolam.

"Piscoknya enak ya Bu, besok beli lagi ya." Pak Cahyo mengigit piscok dengan nikmatnya.

"Ya, memang enak. Kemarin pas bawa ke sekolah ibuk, teman-teman suka. Sampai ada yang bilang kalau sisa ia mau lagi," ucap Bu Dian sambil menikmati piscok.

"Bersyukur jika piscok yang kita bawa ke sekolah berkenan, semoga ada rejeki lagi agar kita bisa bersilaturahmi ke sekolah sambil bernostalgia," kata suami yang kini sudah purna tugas.

Sepenggal pagi yang indah dinikmati Bu Dian bersama suami. Kebahagiaan yang tak terhingga bisa memaknai pagi.
Rasa syukur tak terhingga bisa mengukir pagi penuh bahagia. Semoga keberkahan selalu ada di hati Bu Dian dan keluarga.

Ambarawa, 4 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun