Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

BBM Naik, Ibu-Ibu Panik

8 September 2022   10:06 Diperbarui: 8 September 2022   10:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Saat saya belanja di pedagang keliling, harga sayuran dan lauk naik semua. Tak terkecuali menu tetap yaitu tahu tempe juga naik. Kalaupun tidak naik tapi besaran tempe lebih kecil dari biasanya.

Belum lagi saat saya naik angkot dari pasar ke rumah juga naik dari  Rp 2.500 menjadi Rp 3.000. Saat bertemu ibu-ibu, keluhan pun santer dipergunjingkan.

Itulah kenyataan yang harus disikapi dengan kepala dingin. Mau tak mau harus dihadapi. Demo-demo yang dilakukan berbagai elemen tak juga menyurutkan kebijakan ini. Harga BBM tetap naik. Apalagi jika harga-harga sembako maupun ongkos transportasi sudah naik kemungkinan turun tak mungkin.

Yang dipikirkan terutama ibu-ibu bagaimana caranya dapur tetap ngebul dengan nominal gaji yang tidak naik.

Perlu adanya sikap yang arif dan mencari solusi agar ibu-ibu tetap semangat mengatur keuangan keluarga dengan tetap mengedepankan gizi keluarga tetap terjaga. Jangan sampai adanya kenaikan harga BBM menjadikan pengeluaran membengkak. Apalagi mengembangkan utang dari berbagai pihak. Kita mulai hidup sederhana dengan tetap mengedepankan kesehatan keluarga.

Peran ibu dalam menyikapi harga BBM seperti ini sangat penting. Seorang ibu harus bisa memanage keuangan dengan baik. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir pengeluaran adalah sebagai berikut.

Pertama, buat daftar menu dalam satu minggu. Kita rancang menu selama satu minggu dengan bervariasi. Usakan menu selama seminggu berbeda dengan sebelumnya saat sebelum BBM naik. Misalnya setiap hari biasanya harus ada ayam, ikan atau daging kini saatnya bisa diatur dalam seminggu sekali atau dua kali saja. Menu bergizi tidak harus selalu dengan daging atau ayam. 

Kita lebih utamakan mengonsumsi sayuran. Seorang ibu harus pandai menyajikan menu pada anak bergizi dengan tidak harus menu mahal.

Kedua, meminimalkan pengeluaran yang sifatnya bulanan. Pengeluaran yang sifatnya pasti tiap bulan  sebisa mungkin dkurangi dengan selalu berhemat. Misalnya pengeluaran daya listrik, air PDAM ini diusahakan diirit lagi. Kita gunakan daya listrik secara hemat. 

Matikan listrik saat tidak digunakan. Kita ajarkan kepada anak-anak untuk berhemat. Kurangi juga penggunaan air. Jangan sampai boros penggunaan air.
Tak kalah penting mengurangi pengeluaran paket internet. Semua anggota diharapkan mau mengurangi pengeluaran paket internet. Ini benar-benar bisa mengurangi pengeluaran
 

Pengeluaran bulanan lain juga hemat. Prioritaskan yang utama, umpama sembako beras. Lainnya bisa diirit. Gula, teh, minyak bisa dikurangi. Ambil sisi positif. Mengurangi konsumsi gula dan minyak kan baik bagi tubuh. Kurangi juga pengeluaran semua kebutuhan.

Ketiga, berkebun sayuran. Tak ada salahnya jika mulai berkebun sayuran. Cara ini mudah dilakukan. Kita gunakan lahan yang dipunyai dengan menanam sawi, kangkung, lombok, terong, tomat atau sayuran lainnya. Seandainya tidak punya lahan kita bisa menanam sayuran di polibag. 

Cara ini mudah dilakukan. Banyak cara yang bisa untuk belajar menanam sayuran secara benar. Kita bisa belajar lewat YouTube yang banyak beredar. Dengan menanam sayuran kita bisa memasak dari hasil kebun. Selain mengurangi pengeluaran, berkebun sayuran bisa menjadikan pikiran kita sehat. Ada harapan dari setiap tanaman itu yang menjadikan kita bahagia. Apalagi melihat hasil kebun yang subur dan banyak. Rasanya hati bahagia. Dengan bahagia kita jadi sehat.

Keempat,  Kurangi shopping ke Mall atau makan malam di luar. Ibu-ibu yang hobi shopping itu bukan rahasia lagi. Namun, ini bukan semua ibu-ibu. Masih banyak yang suka belanja di toko-toko biasa. Nah, bagi yang masih suka shopping dengan selalu ke Mall, mulai saat dikurangi. Intinya ibu-ibu yang suka belanja yang agar boros ditekan dikit lah. Apalagi yang suka makan malam bersama di luar. Hal ini bisa disiasati seorang ibu dengan makan bersama di tempat yang sederhana misalnya di lesehan atau angkringan yang lebih murah. Itu pun dikurangi agar pengeluaran lebih irit. 

Umpama dulu seminggu sekali, kita bisa mengurangi dengan satu bulan sekali. Lainnya bisa kita buat makan bersama yang bisa dimasak sendiri. Itu semua untuk mengurangi pengeluaran. Makan malam di rumah mengurangi momen istimewa bersama keluarga.

Itulah sedikit gambaran penulis agar kita tetap hidup bahagia walaupun BBM naik. Kepanikan yang selama ini dialami ibu-ibu bisa teratasi. Semuanya hal di atas bisa disampaikan pada anak-anak dan suami. Kalau dibicarakan dengan baik, anak-anak dan suami akan mendukung. Semoga kita bisa tetap enjoy walaupun BBM naik.

Ambarawa, 8 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun