Mohon tunggu...
Budhi Hendro Prijono
Budhi Hendro Prijono Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar Terus dan Terus Belajar! Pensiunan Karyawan YAKKUM RS Emanuel Purwareja-Klampok Banjarnegara. Alumni Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Belajar Terus dan Terus Belajar! Pensiunan Karyawan YAKKUM RS Emanuel Purwareja-Klampok Banjarnegara. Alumni Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjawab Kekhawatiran Dampak Vaksin Palsu

27 Juni 2016   10:26 Diperbarui: 27 Juni 2016   10:40 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Temuan adanya Vaksin Palsu yang ternyata sudah beredar cukup lama, masih diselidiki rantai peredarannya. Berbagai isue plus bumbunya, beredar luas di media sosial. Orang tua anak Balita khususnya semakin khawatir akan kondisi kesehatan anak mereka. Pelaku produsen dan distributornya memang sudah tertangkap, tetapi bagaimana dengan konsumen dalam hal ini (terutama) anak-anak yang sudah mendapat vaksinasi? 

Banyak orang tua khawatir, jangan-jangan vaksin yang diberikan kepada anak mereka tersayang selama ini, bukan vaksin yang aman. Alih-alih terbebas dari penyakit, justru masalah kesehatan menghantui mereka. Apa yang bisa dilakukan masyarakat konsumen?

Usul: 

Pertama, orang tua yang anaknya pernah divaksinasi selama beberapa waktu ini, secara individu atau berkelompok (bukan dengan cara demo apalagi anarkis), proaktif menemui institusi kesehatan yang pernah memvaksinasi anak mereka. Bawa kartu kepesertaan sebagai bukti/tanda resmi pernah divaksinasi di institusi ybs. Sampaikan kekhawatiran Anda ke tempat yang tepat, diskusikan dengan petugas institusi yang tepat.

Kedua, institusi kesehatan yang selama ini dan masih melakukan pelayanan vaksinasi segera menelusuri secara cermat dengan data valid tentang distributor vaksin yang selama ini mensuplai vaksin ke institusi mereka. Kemudian secara proaktif, menginformasikan hasil penemuannya dengan dilengkapi data resmi, kepada masyarakat. Jika hasil penelusurannya dikategorikan aman, masyarakat akan merasa lega, namun jika hasilnya meragukan, lakukan antisipasi dampak negatif yang mungkin bisa timbul akibat kemungkinan vaksin palsu yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh anak. Sangat ideal sekali jika institusi kesehatan mengundang para orang tua konsumen terkait hal ini, adakan talkshow khusus demi menenangkan kekhawatiran mereka. Jadikan cara ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab institusi kepada masyarakat (CSR).

 Semoga kekhawatiran para orang tua segera terjawab dan situasi tetap kondusif.

 Maguwoharjo, 27 Juni 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun