Mohon tunggu...
Badriah Yankie
Badriah Yankie Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk keabadian

Badriah adalah pengajar bahasa Inggris SMA yang menyukai belajar membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudahkah Anda Berbohong Hari Ini?

31 Januari 2020   09:02 Diperbarui: 31 Januari 2020   09:22 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinokio merupakan kisah yang menggambarkan bahwa berbohong memiliki akibat langsung pada pelakunya. Setiap kali Pinokio berbohong, maka hidungnya bertambah panjang. Semakin banyak berbohong, semakin panjang hidungnya.

Manusia pada masa kini, bohong menjadi bagian dari hidup.  Sebagai contoh, dalam pergaulan sehari-hari, seseorang bertanya kepada temannya apakah bajunya pas dengan kegiatan yang akan dihadirinya. Temannya menjawab bahwa bajunya sangat sesuai; jawaban yang tidak dengan sesuai dengan kenyataan. Jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan, itu bohong namanya. 

Contoh kedua, seorang istri bertanya pada suaminya, apakah masakannya enak. Suaminya mengatakan masakannya enak, padahal dalam hatinya dia mengatakan masakan istrinya tidak enak. Masih banyak kebohongan-kebohongan  sejenis yang dua tadi yang menjadi bagian dari keseharian hidup. 

Bohong yang dicontohkan di atas, tetap bohong. Namun bohong yang dicontohkan memiliki elemen moral dibaliknya. Tujuannya adalah menjaga harga diri seseorang, menyelamatkan hubungan pergaulan, menaikkan rasa percaya diri dan sederetan manfaat emosional dan sosial lainnya. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli hubungan sosial pada hewan, mereka menyebutkan bahwa bohong ada kaitannya dengan hubungan sosial pada kelompok hewan.

Dalam sebuah penelitian dengan subyek babi,  ditemukan bahwa hewan dengan posisi pemimpin kelompok, dia mengecoh hewan dari kelompoknya agar dia dapat mengambil makanan terlebih dahulu ketimbang hewan lainnya. Hewan dari kelompok pemimpin juga memiliki kemampuan untuk berbohong, yakni dia membiarkan anggota kelompoknya mencari-cari makanan terlebih dahulu sementara dia sendiri makan.

Bagaimana dengan manusia? Menurut para peneliti dari Jerman, yang khusus mengamati tingkah laku, menyebutkan bahwa anak-anak usia tiga tahun, dia tidak melakukan kebohongan untuk tujuan menipu. Berbeda dengan anak usia lima dan enam tahun.  

Peneliti memberikan sebuah stiker dan diminta disembunyikan kemudian ditanya ditangan mana dia menyembunyikannya. Anak usia tiga tahun, tidak berbohong, dia langsung menunjukkan dimana dia meletakkkan stikernya. Sedangkan anak usia lima dan enam tahun dia tidak langsung menunjukkan dimana dia menyimpan stikernya. Dia berbohong untuk memanipulasi pikiran orang lain.

Dalam dunia politik, ekonomi, pendidikan, kebohongan menjadi bagian yang diatur sedemikian rupa sehingga tujuan tercapai. Dunia politik, bohong dapat mempengaruhi cara pandang orang. Dalam dunia ekonomi, kebohongan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli barang. Dalam pendidikan, kebohongan dapat membuat siswa belajar berpikir kritis dengan menggunakan kemampuan menganalisa dan mengevaluasi. 

Dalam dunia  media sosial,  bohong menjadi konten utama. Hoak atau berita bohong berbaur dengan berita yang benar sehingga sulit dibedakan. Pada WA, setiap orang berbohong dengan tanpa merasa bersalah atau merasa melanggar etika. 

Misalnya mengirimkan berita tanpa dia sendiri memastikan benar tidaknya, tapi disebarkannya dengan tujuan agar dipandang paling tahu, paling awal mengetahui hal yang sedang jadi isu. Tanpa ada yang menyaring berita di media sosial mengakibatkan bohong menjadi tervalidasi legal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun