Berbicara Kamis, ada hal khas yang hanya  ada di kota Cianjur saja.
Kamis menjadi hari istimewa bagi sebagian masyarakat kota Cianjur. Pada hari Kamis ada pengajian, atau belajar mengkaji Al-Qu'ran dan Hadis.Â
Terdapat satu pengajian yang sangat populer sehingga menghadirkan manfaat ekonomi dari kegiatan tersebut, selain dari manfaat utama yaitu meningkatnya pengetahuan keagamaan.Â
Pengajian tersebut berada di Bojongherang, maka terkenal dengan sebutan Pengajian Bojongherang. Pengajian tersebut dipimpin seorang Kyai besar dengan penyimak wejangannya dalam satu kali datang hampir seribu orang.
Fenomena pengajian yang mendatangkan keuntungan secara ekonomis menjadi keunikan tersendiri untuk kota Cianjur. Banyaknya pengunjung ke pengajian, mengundang hadirnya pedagang tidak tetap, atau pedagang dadakan.Â
Mereka berjualan berjubel memenuhi jalan raya Bojongherang. Kegiatan pengajian dimulai pada pukul 7, diawali dengan hadiah. Acara selanjutnya nadoman dan membahas kajian tentang isi Al-Qu'ran dan Hadis. Acara berakhir sekitar pukul 11 siang.
Acara pengajian yang dimulai pukul 7 dengan hadiah. Hadiah ditujukan kepada yang telah meninggal baik dari kaum cendekia alim ulama ataupun dari jamaah pengajian yang telah berpulang. Pada pengajian ini, para jamaah memiliki kartu anggota.Â
Andai suatu saat ada jamaah meninggal, dia dihadiahi doa pada awal kegiatan pengajian. Biasanya jamaah membawa air pada botol. Mereka menyimpan botol dekat podium tempat pimpinan pembawa doa berharap mendapatkan berkah dari do'a yang dipanjatkan ribuan jamaah.
Selesai hadiah, acara dilanjutkan dengan nadoman. Nadoman adalah membacakan kisah Nabi yang dilantunkan dalam nada naik turun seolah bernyanyi. Nadoman disampaikan dalam bahasa Arab yang mungkin artinya telah dikuasai oleh para jamaah. Namun bagi mereka yang belum tahu tentang isi nadoman, barangkali dia hanya mendengar nyanyian saja.
Acara pokok adalah mempelajari isi Al-Qu'ran yang dipimpin Kyai sepuh. Semua jamaah menyimak, ada yang duduk di dalam ruangan mesjid, bagi yang tidak mendapatkan tempat duduk diatas tikar atau koran di luar mesjid sampai ke jalan-jalan.
Pengajian Bojongherang dapat menjadi wisata unik bernuansa agamis. Secara turis-tik, di sepanjang jalan raya yang mendadak menjadi pasar, dijual segala hal yang mungkin tidak dapat ditemukan di tempat lain. Makanan tradisional dari luar kota seperti Sukabumi dan Tasik, bisa ditemukan di pasar dadakan ini.Â