Kedua adalah Mujahadah, memiliki tekad yang kuat untuk berjihad dan mempertahankan tren positif selama Ramadhan. Istiqamah dalam kebenaran dan kebaikan. Senantiasa menjaga pola ibadah ramadhan yang sudah di jalani sebulan penuh. Shalat berjamaah, tilawah Qur'an dan infak shadaqahnya.
Jangan sampai saat ramadhan dan idul Fitri, kita berhasil mendapatkan ampunan Allah, lalu kita kembali pada lumpur kemaksiatan dan dosa. Berkubang lagi setelah kita di sucikan oleh Ramadhan. Akan sia-sia segala amalan kita jika seperti itu.
Maka perkuat lah tekad untuk berusaha maksimal dan bertawakal kepada Allah. Lanjutkan dan tingkatkan kebiasaan baik sebelumnya. Bukankah makna Syawal adalah peningkatan?
Artinya adalah setelah ramadhan, ada peningkatan kualitas iman dan amalan kita kepada Allah. Tak hanya kualitas tetapi juga kuantitasnya. Syawal adalah bulan meningkatkan, Zulkhaidah akan mengokohkan dan Zulhijjah akan menjadi bulan pembuktian cinta kita kepada Allah di atas cinta kepada Harta dan keluarga. Hal ini akan terwujud dengan ibadah Qurban.
Yang ketiga adalah Muraqabah, artinya mendekatkan diri kepada Allah.
Agar kita selalu istiqamah dalam menjaga trend ibadah, maka dekatkan diri kepada Allah dimana saja kita berada. Jangan tinggalkan jama'ah. Bergaul dengan para alim dan cendikiawan muslim. Rajin mengikuti taklim dan tak henti belajar agama.
Mendekatkan diri kepada Allah, Taqarrub illallah merupakan upaya mulia dan cerdas seorang hamba dalam meraih cinta Nya. Tentu saja takkan dekat kita jika tak sering di sebut asmanya. Tak bisa kita mengaku dekat jika kita masih enggan ikut perintahNya.
Dekatkan diri kepada Allah dengan dekati orang-orang shaleh. Ikut dalam barisan para Shalihin dan senantiasa berzikir memujaNya. Maka kedekatan dan keakraban kita dengan Allah bisa senantiasa terjaga. Insyaa Allah.
Demikian, Reader!
Tetaplah sebarkan kebaikan, istiqamah dalam kemuliaan Islam dan Iman dengan senantiasa menjaga trend positif amalan ramadhan kita. Ayo, fastabiqul Khoirot!