Baper (terbawa perasaan) cenderung berkonotasi negatif. Kebaperan muncul karena pengaruh dari melihat atau mengalami situasi tertentu yang lalu mempengaruhi suasana hati.
Seseorang bisa memilih untuk jadi baperan atau tidak karena baper bukan kepribadian.
Orang yang sangat peka dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain karena dorongan mirror neuron (saraf cermin) mereka yang sangat aktif.
Misal, saat nonton bola kita melihat ada pemain yang kemaluannya kena tendang pemain lawan.
Saat kemaluan itu tertendang, kita ikut merasakan kesakitan yang sama dengan yang dialami pesepak bola karena mirror neurons memberi "cermin" bahwa kita juga ikut kena tendang.
Lalu motor neurons langsung memberi tahu, "Tenang aja, yang kena tendang itu orang lain, bukan kita."
Itu sebab Highly Sensitive Person (HSP) mudah memahami perasaan orang lain, tapi tidak menjadikan hal itu sebagai perasaannya sendiri.
Orang baperan menjadikan apa yang mereka lihat dan rasakan sebagai perasaannya sendiri.
Keuntungan jadi Highly Sensitive Person (HSP)
1. Sangat kreatif dan imajinatif
Orang yang sangat peka sangat kreatif karena memproses sesuatu lebih dalam dan detail daripada non-HSP.Â
Daya imajinasi mereka juga tinggi, bahkan rumit. Kalau mau, mereka dapat mewujudkan imajinasi dan kreativitas itu ke dalam bentuk yang tidak disangka banyak orang. Sayang, HSP lebih sering malu daripada memamerkan kreativitasnya.