2. Dapat membaca pikiran dan perasaan orang lain meski hanya lewat chatting atau dari tulisan
Saking seringnya berempati pada apa yang dirasakan orang lain, orang berkepribadian HSP dapat membaca pikiran dan perasaan orang lain meski hanya lewat komunikasi pesan instan dan tidak saling bersemuka.
3. Dibutuhkan untuk jadi teman curhat yang tidak menghakimi dan pemberi solusi
Orang yang sangat peka akan mendengarkan cerita dan wajah orang lain dengan seksama, tanpa menyela apalagi memotong curhatan.
Mereka bakal mendengar sampai si pencurhat tidak lagi punya kata-kata untuk dicurhatkan. Kemudian, jika diminta, HSP akan memberi masukan berdasarkan apa yang dirasakan oleh si pencurhat.
4. Bakat alam jadi psikolog atau psikiater andal
Highly Sensitive Person (HSP) sering menganalisa suasana hati seseorang dari ekspresi wajah.Â
Mereka bisa membedakan detail dan fokus pada perubahan sekecil apapun untuk mengetahui apakah seseorang sedang happy, boring, atau sedih.
Highly Sensitive Person (HSP) tidak cuma peka terhadap adegan horor dan kekerasan.
Mereka bakal sangat berbunga-bunga ketika nonton film romantis. Pun akan terpingkal-pingkal lebih lama selagi menonton film humor. Lebay banget, ga, sih? Enggak, itu karena saraf cermin mereka lebih aktif dibanding orang non-peka.
Tidak menonton film horor dan kekerasan bukan satu-satunya yang dihindari orang yang sangat peka. Mereka juga menjaga diri dengan tidak mendatangi pesta bising dan tidak membaca juga menonton berita-berita negatif.