Vina mencangklong ranselnya dan meninggalkan Imbong.
Saat keluar dari tenda penjual mie ayam Vina berpapasan dengan Mika yang bertanya apa Vina tahu keberadaan Imbong.
"Tuh, dia disitu," jawab Vina menunjuk dengan kepalanya ke tempat Imbong duduk.
Dua hari lagi Sabeum Ganang akan berulang tahun. Vina yakin hanya dia yang tahu hari ulang tahun Sabeum Ganang karena kakaknya punya teman di kampus yang sama dengan tempat Sabeum Ganang kuliah.
Ekstrakurikuler taekwondo di SMP Jaya Raya sudah lama dikenal punya banyak pelatih yang rupawan, namun baru ketika melihat Sabeum Ganang rasa ingin bergabung itu muncul. Tak peduli teman-teman seangkatannya sudah bersabuk biru dan dia harus berlatih bersama anak kelas tujuh, yang penting Vina bisa dekat dengan Sabeum Ganang.
Hari itupun tiba.
"Selamat ulang tahun, Sabeum, ini saya bawakan makanan kesukaan Sabeum," Vina memasang senyumnya yang paling manis saat menyerahkan dua kotak besar makanan saat jam istirahat latihan.
Sabeum Ganang sedang mengelap keringat dengan sapu tangan handuknya ketika Vina menghampirinya.
"Makanan apa?" tanya Sabeum Ganang sambil menerima kotak dari Vina.
Belum sempat Vina menjawab, Mika datang tergopoh-gopoh membawa dua kotak yang sama besarnya dengan milik Vina.
Vina kesal karena Mika menyelanya.