Kalangan musisi pun terbelah menjadi jadi dua.Â
Pihak yang pro menganggap bahwa musik perlu UU agar industrinya berjalan sehat sekaligus mengisi celah kekosongan pada UU Hak Cipta yang lebih dulu ada. Pasal-pasal dalam draft RUU bisa diubah agar akomodatif terhadap musisi.
Kritikan paling heboh dan menyita dunia hiburan datang dari Jerinx.Â
Sayang sekali, alih-alih mengkritisi substansi RUU Permusikan, Jerinx meminta netizen Twitter untuk memboikat bisnis ayam milik Anang. Dia juga membawa-bawa Raul Lemos (suami Krisdayanti) dalam twitnya dan menyebut Anang sebagai musisi palsu.
Penyanyi Anji pun kena serang Jerinx karena mewawancarai Anang Hermansyah di kanal YouTubenya soal kisruh RUU Permusikan. Jerinx menyebut Anji sebagai "musisi main aman yang tidak mau bersikap keras". Terjadilah saling sindir diantara keduanya.
Kenapa Anang kena serang?
Karena dari Ananglah ide UU Musik itu datang. Pada 2015 Anang yang masih menjadi anggota Komisi X DPR RI Mengajak Glenn untuk mengumpulkan seluruh seniman musik guna terciptanya sebuah UU yang mengatur tata kelola industri musik.Â
Kebetulan, Glenn juga merasakan ketimpangan antara musisi dengan label. Maka terselenggaralah Konferensi Musik Indonesia, disingkat KAMI, dengan Glenn sebagai penggagasnya.
Glenn jugalah yang menengahi "perang dingin" antara musisi yang pro dengan yang kontra RUU Permusikan.
Tapi sayang, sepertinya KAMI ke-3 tidak akan digelar. Pada dua konferensi sebelumnya, 2-3 bulan sebelum hari H, sudah ada pemberitahuan ke media massa dan info di media sosial, tapi sampai pada Oktober ini masih sepi-sepi saja.Â
Tidak ada informasi apapun dari Koalisi Seni Indonesia dan Kami Musik Indonesia selaku penggelar Konferensi Musik Indonesia.