Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Drama Pembelajaran Online di Hari Pertama Tahun Ajaran Baru

13 Juli 2020   14:42 Diperbarui: 13 Juli 2020   15:07 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika sekolah ditutup karena pandemi dan kegiatan belajar-mengajar diganti dengan pemberian PR terus-menerus, ada saja "drama" yang melibatkan orang tua atau guru berkaitan dengan kehabisan kuota, ketidaktahuan menggunakan smartphone, sampai ponsel guru yang rusak karena dianggap terlalu banyak menyimpan foto dan video tugas dari siswa-siswinya.

"Drama" itu berlanjut hari ini, hari pertama tahun ajaran baru 2020/2021.

Ada orang tua yang lupa kalau hari ini anak sudah "masuk sekolah" dan si anak masih menginap di rumah kakek-neneknya. Ketika guru minta siswa absen dan mengirim foto berseragam lengkap, orang tua itu mengirim foto anaknya berseragam SMP milik keponakannya dengan alasan, "Daripada tidak pakai seragam, ya yang ada saja."

Heuheuheu!

Lalu guru meminta orang tua membantu anak menggunakan Zoom pada pukul 07.30 karena pada MPLS (Masa Pengenalan Lingkugan Sekolah) akan diperkenalkan guru honorer yang baru menggantikan guru PNS yang pensiun.

Tapi sampai pukul 08.00 tidak ada tanda-tanda Zoom akan dimulai. Lalu pada pukul 08.30 guru mengatakan kalau pembelajaran hari ini selesai dan anak diminta berdoa karena telah melaksanakan pembelajaran dengan baik.

Tidak ada pengumuman lagi soal Zoom, orang tua kemudian diminta datang ke sekolah esok pagi untuk menyerahkan rapor anak-anak mereka.

Heuheuheu!

Lalu di sekolah anak saya yang masih TK B, guru mengirim foto dan video acara serah terima jabatan ketua pengurus Yayasan Dian Dharma Kabupaten Magelang yang sedang berlangsung di sekolah.

Kemudian ada orang tua yang bertanya, "Apakah anak harus membuat tugas dari acara itu?"

Guru menjawab tidak karena dia hanya salah kirim. Video itu harusnya dia kirim ke grup guru-guru tapi malah dikirim ke grup kelas. Foto dan video itu kemudian dihapus sang guru.

Terakhir, ada orang tua yang mengatakan bahwa anaknya sementara tidak bisa mengerjakan tugas selama beberapa hari ke depan karena dia sedang bekerja di luar kota. 

Ibu si anak tidak bisa membantu karena buta huruf, sementara kakaknya juga sibuk bekerja dan iparnya harus mengurus bayi. 

Ya, hari gini memang masih ada yang buta huruf. Si bapak sejak awal memang tidak malu mengakui bahwa istrinya yang sehari-harinya berdagang sayuran di pasar dan berasal dari gunung itu memang buta huruf. Dari gunung mana, entah, saya tidak pernah tanya.

Drama hari ini lucu juga kalau diingat-ingat lagi. Padahal sepagian tadi saya sempat spaneng karena harus menyiapkan anak yang malah ingin membuat mainan dari kardus daripada bersiap di depan laptop berseragam untuk Zoom. Belum lagi yang TK, harus diajak main dulu sebelum dia bersedia berfoto untuk absen.

Ini baru hari pertama. Mungkin beberapa hari ke depan drama sudah berkurang, atau malah lebih lucu dan seru lagi. Siapa yang tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun