Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Masalah Bank BSI Selesai, Akankah ada Inovasi Sistem Keuangan? Blockchain...

16 Mei 2023   16:18 Diperbarui: 19 Mei 2023   22:29 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sistem perbankan (Storyset)

Ada istilah yang terkenal dalam dunia hacking? "Tidak ada sistem keamanan yang benar-benar aman" dan saya mengira juga begitu, tidak ada keamanan yang 100% aman. 

Dulu sekitar tahun 2012 ada pesulap bertopeng yang bernama Val Valentino yang membongkar trik-trik pesulap, yang membuat para pesulap geram dengan ulah Val Valentino. Akan tetapi pada akhirnya para pesulap membuat inovasi trik sulap dengan trik trik yang sangat sulit untuk dipecahkan dan sangat menarik untuk ditonton, Diman yang pada awalnya saat pesulap bertopeng membongkar trik sulap yang sering ditampilkan dipanggung yang membuat penonton jenuh.

Jadi apa korelasinya dengan kejadian Bank BSI? 

Bukankah sebuah inovasi muncul ketika ada sebuah keresahan atau permasalahan yang muncul, Begitu halnya dengan sebuah sistem baik itu bisnis, teknologi maupun layanan keuangan? Selalu ada permasalahan terlebih dahulu dibalik inovasinya

Bahkan Sistem keuangan sendiri telah mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi. Dalam sejarahnya, sistem keuangan dimulai dengan pertukaran barang pada masa primitif, lalu berkembang menjadi penggunaan mata uang dan sistem perbankan modern seperti yang kita kenal saat ini.

Pada awalnya, pertukaran barang dilakukan dengan cara barter, yaitu pertukaran barang dengan barang tanpa melibatkan uang. Karena, sistem barter memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan nilai tukar dan kesulitan dalam menentukan harga barang yang tidak selalu sama. Lalu selanjutnya, uang diperkenalkan sebagai media tukar yang lebih efisien dan mudah diterima oleh masyarakat.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, sistem keuangan semakin kompleks dan terhubung secara global. Sistem perbankan modern, yang diawali dengan pendirian bank sentral pada abad ke-17, telah mengalami banyak perubahan dan inovasi. Perkembangan teknologi juga memungkinkan munculnya berbagai instrumen keuangan baru, seperti saham, obligasi, dan instrumen lainnya.

Di era digital saat ini, sistem keuangan semakin terintegrasi dengan teknologi informasi. Teknologi keuangan atau fintech telah mengubah cara kita melakukan transaksi keuangan, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, dan investasi. Fintech juga memungkinkan inklusi keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan perbankan konvensional. Bahkan fintech perbankan digital seperti OVO dan DANA tidak mempunyai kantor-kantor cabang.

Selain itu, munculnya teknologi blockchain juga mengubah sistem keuangan dengan menyediakan transaksi yang aman, cepat, dan terdesentralisasi. Teknologi ini memungkinkan adanya transaksi peer-to-peer dan pengiriman uang lintas batas dengan biaya yang lebih murah. Mungkinkan inovasi sistem keuangan kearah blockchain?

Kita kembali ke topik utama, Serangan yang menghebohkan perbankan Indonesia! Bank BSI, bank syariah ternama di Indonesia yang berada di bawah naungan BUMN, harus mengalami kelumpuhan sistem dalam beberapa hari yang di Klaim akibat terkena serangan ransomware.

Kelumpuhan pada Bank BSI terjadi Kamis 11 Mei 2023, di mana sistem IT Bank BSI disusupi oleh Hacker walaupun diklaim sudah pulih. Akan tetapi, Dampak serangan ransomware pada Bank BSI sangat besar, tidak hanya bagi Bank BSI sebagai lembaga keuangan, tetapi juga bagi nasabah mereka. Dampak yang terjadi antara lain penurunan kepercayaan publik terhadap perbankan, kerugian finansial, dan gangguan operasional yang mempengaruhi layanan perbankan yang diberikan kepada nasabah. Selain itu, serangan ini juga menyebabkan reputasi Bank BSI tercoreng dan menimbulkan ketidakpastian bagi nasabah dan pihak terkait.

Melalui peristiwa ini, perbankan dapat mempelajari pentingnya perlindungan dan pemulihan data, pentingnya perbaikan sistem keamanan yang kontinyu, serta pentingnya meningkatkan kesadaran akan ancaman siber. Dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang, perbankan harus terus berinovasi dan mengembangkan sistem keamanan yang mampu mengatasi serangan siber yang lebih canggih dan kompleks di masa depan.

Mungkin perlu adanya divisi khusus yang membidangi ini misalnya untuk mempelajari celah keamanan sistem perusahaan itu sendiri diperlukan divisi hacker yang khusus bertugas mencari kelemahan pada sistem, dan yang kedua perlu adanya divisi inovasi seperti CDO (Chief Destructive Officer) yang diperlukan untuk mendistrupsi perusahaan kearah yang lebih inovatif dan menjawab tantangan dan perkembangan zaman. Bahkan sebagian besar perusahaan di amerika ada divisi CDO yang berutgas untuk menghancurkan sistem yang lama dan menginovasi perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Kita kembali pada keamana siber. Untuk mengatasi ancaman siber yang semakin canggih dan kompleks, inovasi perbankan dalam memperkuat sistem keamanan menjadi sangat penting. Beberapa inovasi yang dapat dilakukan adalah penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning, penerapan enkripsi data, implementasi teknologi blockchain, serta penggunaan teknologi biometrik seperti pengenalan wajah atau sidik jari.

Contoh inovasi perbankan dalam memperkuat sistem keamanan adalah penggunaan teknologi AI dan machine learning untuk menganalisis pola aktivitas pengguna. Dengan menggunakan teknologi ini, sistem keamanan dapat membedakan aktivitas yang normal dan tidak normal, sehingga dapat mengidentifikasi dan mengatasi serangan siber yang mencurigakan dengan cepat dan akurat. Selain itu, teknologi enkripsi data dan teknologi blockchain juga dapat membantu memperkuat keamanan sistem perbankan dengan cara melindungi data nasabah dari akses yang tidak sah.

Meskipun ada tantangan dalam menerapkan inovasi perbankan, keuntungan yang didapat bisa sangat besar. Perbankan yang berhasil mengimplementasikan inovasi keamanan bisa mengurangi risiko terhadap serangan siber dan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap perbankan. Selain itu, inovasi perbankan juga dapat membantu perbankan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi nasabah. Dengan inovasi perbankan dalam memperkuat sistem keamanan, perbankan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi nasabah mereka dan meminimalkan risiko serangan siber.

Pelajaran yang dapat di Ambil

Pepatah mengatakan setiap ada permasalahan pasti ada pelajaran yang dapat diambil

Seperti Serangan ransomware pada Bank BSI memberikan banyak pelajaran berharga terkait dengan tindakan pencegahan, penanganan, dan inovasi perbankan dalam memperkuat sistem keamanan. Serangan ransomware pada Bank BSI memberikan banyak pelajaran berharga tentang tindakan pencegahan, penanganan, dan inovasi perbankan dalam memperkuat sistem keamanan dan juga menyadarkan kita bahwa tidak ada keamanan yang benar-benar mutlak. Perbankan harus terus berusaha untuk memperkuat sistem keamanan mereka dengan inovasi terbaru dan meningkatkan kesadaran serta pelatihan karyawan untuk menghadapi serangan siber yang semakin canggih. Dengan begitu, perbankan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi nasabah mereka dan meminimalkan risiko serangan siber.

Penutup, semoga ada inovasi baru lagi setelah ini dalam sistem keuangan yang lebih aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun