Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Membeli Pakaian Baru: Apakah Ini Sebuah Kewajiban di Hari Raya?

23 April 2023   12:00 Diperbarui: 23 April 2023   12:01 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toko pakaian (Freepik)

Dalam menghadapi masalah ini, kita sebagai masyarakat harus lebih bijak dan kritis dalam mengambil keputusan konsumsi. Kita perlu menghindari terjebak dalam budaya konsumerisme yang tidak sehat dan merugikan, dan memilih alternatif yang lebih berkelanjutan dan bermakna bagi kehidupan kita dan lingkungan di sekitar kita. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan memilih pakaian yang ramah lingkungan atau menggunakan pakaian yang sudah dimiliki sebelumnya.

Dalam menghadapi dampak negatif budaya konsumerisme pada masyarakat, perlu diambil kebijakan yang dapat mengurangi perilaku konsumtif dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. 

Salah satu kebijakan yang bisa diambil adalah dengan mendorong produksi pakaian yang ramah lingkungan, serta memberikan insentif bagi produsen yang mematuhi standar produksi yang lebih baik. Selain itu, pendidikan dan sosialisasi tentang pentingnya mengurangi konsumsi dan memilih alternatif yang lebih berkelanjutan juga perlu ditingkatkan.

Ada banyak pilihan alternatif dalam merayakan hari raya tanpa harus membeli pakaian baru. Salah satunya adalah dengan mengenakan pakaian yang sudah dimiliki sebelumnya atau dengan menukar pakaian dengan teman atau keluarga. 

Selain itu, bisa juga membeli pakaian bekas yang masih layak pakai atau membuat pakaian baru dari bahan yang ramah lingkungan. Alternatif ini tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga dapat membantu mengurangi pengeluaran dan meningkatkan keberdayaan ekonomi lokal.

Sebagai individu, saya juga merenungkan kebiasaan membeli pakaian baru pada hari raya. Saya menyadari bahwa konsumsi yang berlebihan tidak hanya merugikan diri saya sendiri, tetapi juga berdampak negatif pada lingkungan dan sosial di sekitar saya. Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk memilih alternatif yang lebih berkelanjutan dan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Dalam kesimpulannya, tradisi membeli pakaian baru saat Lebaran memang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Meskipun demikian, sebagai masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan sosial, kita perlu berpikir kritis dan bijak dalam mengambil keputusan konsumsi pakaian.

Kita telah melihat bahwa konsumerisme yang berlebihan dapat membawa dampak negatif pada lingkungan dan sosial di sekitar kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempertimbangkan alternatif yang lebih berkelanjutan dan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Sebagai ajakan terakhir, saya mengajak masyarakat untuk berpikir kritis dan bijak dalam memutuskan apakah perlu membeli pakaian baru saat Lebaran atau tidak. Kita perlu mempertimbangkan dampak konsumsi kita pada lingkungan dan masyarakat, serta memilih alternatif yang lebih berkelanjutan. Dengan begitu, kita dapat merayakan momen penting seperti Hari Raya Lebaran dengan penuh kebahagiaan dan tanpa merugikan diri sendiri maupun lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun