Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekuatan "Storytelling"

5 Februari 2024   01:31 Diperbarui: 5 Februari 2024   01:46 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi

Dalam konteks kekinian, kisah dan cara bercerita telah bertransformasi dengan kemajuan teknologi dan media sosial, mempengaruhi cara kita mempersepsi dan berinteraksi dengan informasi. 

Fenomena "storytelling" tidak lagi terbatas pada buku atau cerita lisan; sekarang mencakup podcast, video, dan postingan media sosial yang semuanya berusaha menarik perhatian dalam dunia yang terus-menerus dibombardir dengan informasi. 

Pemahaman tentang bagaimana cerita memengaruhi otak dan membangkitkan emosi lebih penting dari sebelumnya, karena kreator konten berusaha untuk membuat karya mereka menonjol, beresonansi, dan meninggalkan kesan yang berarti pada audiens mereka. 

Buku "The Science of Storytelling" oleh Will Storr mengeksplorasi bagaimana cerita dapat membangun koneksi emosional dengan pembaca atau penonton melalui penciptaan dunia yang kaya dan mendetail. 

Story menyoroti bahwa otak manusia secara alami tertarik pada perubahan dan bagaimana detail, metafora, dan ketegangan dalam narasi memainkan peran penting dalam memicu imajinasi dan empati kita. 

Untuk mencapai ini, pembuat cerita harus memahami bagaimana otak memproses informasi dan bagaimana menggunakan elemen-elemen cerita untuk menciptakan dunia yang menarik dan nyata bagi pembaca atau penonton.

Pembuat cerita menggunakan detail untuk menghidupkan setting dan karakter dalam pikiran pembaca, sementara metafora membantu menyampaikan konsep-konsep kompleks dan emosi dalam cara yang bisa segera dipahami. 

Ketegangan, di sisi lain, mempertahankan minat pembaca dengan menciptakan rasa penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Melalui kombinasi ini, pembuat cerita dapat menarik pembaca ke dalam dunia yang mereka ciptakan, membuat mereka merasakan dan mengalami cerita seolah-olah mereka adalah bagian dari dunia tersebut.

Pembuat cerita juga harus mempertimbangkan bagaimana otak menciptakan model dunia berdasarkan pengalaman sehari-hari dan informasi yang diterimanya. 

Dengan memahami proses ini, mereka dapat merancang narasi yang menantang, memperkaya, atau bahkan mengubah pemahaman pembaca tentang dunia. Ini menciptakan pengalaman yang kaya dan mendalam, yang dapat meninggalkan kesan yang bertahan lama pada pembaca atau penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun