Mohon tunggu...
Yan veraosmana
Yan veraosmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Glang-Glong Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ngerokok lan Ngopi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ketua PSSI Baru dengan Harapan Baru

18 Februari 2023   20:14 Diperbarui: 19 Februari 2023   06:54 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Buat Ketua PSSI Berserta Kepengurusanya

Usai kekecewaan ku terhadap cara main dan pola permainan timnas pada ajang Piala AFF kemarin memuncak. Kini mulai berangsur-angsur hilang. Tak membuat kecintaanku terhadap Timnas memudar.

Namun usai tragedi kanjuruhan terus sebuah tragedi pelemparan batu kepada rombogan bus para pemain. Kemudian terbaru, kala terjadi kerusuhan di luar stadion. Barulah aku merasa kecewa berat lagi. Dan tak mau mendengar dan melihat sepak bola kancah nasional maupun liga-liganya.

Hingga aku pingin mendesak secepatnya pengurus PSSI yang baru. Segera berkerja untuk menangkap oknum-oknum yang sering bikin onar tersebut. 

Karena aku kepingin mendengar semua kejadian itu, tidak bakalan bisa terulang kembali. Dan semunya harus secara cepat dan tepat diantisipasi sedari awal. Dengan cara mencari akar permasalahanya. 

Karena mimpi ku, yang ingin melihat timnas ku sangat tangguh dan kuat. Serta sarat prestasi. Harus segera diwujudkan. 

Kapan aku punya Timnas yang sangat Tangguh?

Timnas Indonesiaku, Garuda ku idola ku. Yang mampu menghilangkan Egosentris diantara para pemain dan individualis di pribadi pemain. Serta egi merasa Bintang Sendiri. Demi sebuah kekompakan timnas untuk meraih kesuksesan maupu teriakan kemenangan-kemenangan disegala pertandingan baik persahabatan maupun kejuaraan. Hingga menjadi juara bertahan secara terus menerus.

Apakah bisa, apakah siap, apakah mampu dan sanggup?.  Dan itulah tugas dari PSSI sebagai induk sepak bola ditanah air. Agar bisa menunjuk pelatih yang sanggup dan mampu, dalam membentuk, membangun sebuah kekuatan timnas Indonesia, baik itu secara karakter peermainan, karakter pemain dan mental anti kalah yang sangat tangguh serta kuat dihati para pemain dari segi apapun. Secara turun temurun.

Sehingga sangat sulit sekali dikalahkan oleh negara manapun. Dan selalu disegani setiap lawan-lawanya. Bukan karena suka sensasi pemberitaan. Maupun keahlian satu dua pemain. 

Tetapi karena kekompakanya, kerjasama perminanya didalam tim. Ditambah lagi dengan semangat membara disetiap hati para pemain, plus kuat fisik dan mental para pemain yang berpadu pada kualitas teknik permainan tim

Mungkinkah? Sedangkan kekompakan permainan tim belum terlihat selama ini, apalagi hebat dalam kerjasama antar lini sebagai tim. Sampai detik ini masih belum begitu terlihat dengan jelas.

Justru malah masih terkesan setralistik serta egoistis plus individualis. Akibatnya, pola mainya mudah ditebak. Sering salah umpan, apalagi tidak ada kekuatan mental anti kalah yang begitu tinggi ditengah lapangan.

Mau sampai kapan kah harapan ku, bisa terwujud?Saat melihat permainan timnas, yang sangat padu dan kompak dalam permainan. Dan tidak sentralistik, tetapi lugas meguasai bola, serta apik dalam Sekema permaian tim nan sarat teknik. Sehingga selalu meraih kemenangan di setiap pertandingan?.

Mau sampai kapan?, kondisi diatas harus menjadi dasar utama dalam pembentukan timnas? Terus mau sampai kapan lagi bisa mendapatkan pelatih yang mau maupun sanggup menghilangkan egoisme bintang nan kebintangan para pemain, didalam sekumpulan tim?. Sehingga menjadi satu kesatuan yang sangat kuat.

Supaya bisa menghilangkan perbedaan. Serta bisa saling bantu, saling suport dalam satu pandangan. Dengan satu tujuan, yakni demi sebuah kemenangan, untuk dipersembahkan kepada rakyatnya serta negara tercintanya.

Apakah aku pesimis dengan timnas sekarang? Ya, bisa dikata demikian. Terlebih sejak melihat tiga pertandingan awal timnas, pada gelaran piala AFF 2022. Yang mana, pola permainanya masih belum kompak, sering salah umpan antar sesama pemain. Dan antar lini pun terlihat kekuatanya sangat tidak kokoh, tidak singkron antara satu dan lainya.

Bahkan terlihat masih sering terlalu egoistis, serampangan dalam membangun serangan. Bahkan acap kali terkesan solo run, terutama dalam hal kebintangan individual.

Jujur aku, terlalu pesimis dengan prestasi timnas di bawah nahkoda STY. Tapi ini menurut sudut pandagku saja. Jelas bukan ku buat-buat sendiri, tanpa ada alasan yang mendasar. Tetapi karena penyakit egoisme di dalam timnas belum hilang sepenuhnya, pada setiap individu pemain timnas.

Lekas berbenah lah timnas ku, lekas bergerak lah wahai Shin. Agar secepatnya bisa membentuk Garuda ku menjadi tim yang sangat tangguh dan kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun