Mohon tunggu...
Yan veraosmana
Yan veraosmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Glang-Glong Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ngerokok lan Ngopi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berburu Kuliner di Tegal

21 Januari 2023   22:00 Diperbarui: 22 Januari 2023   08:26 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kupat dengkil Kedungjati Warureja dihajar habis berpiring-piring. Dengan sambel kecap cabe kriting. Dokpri

Muter-Muter Tegal Sambil Kulineran

Hampir satu minggu ini, perutku terasa kenyang terus-terusan. Mulut besar diriku dipaksa terus mengunyah berbagai menu dan berbagai macam kuliner khas Tegalan oleh teman ku.

Ya, teman ku yang sekarang telah menjadi pengusaha sukses ternama di kota besar. Selama dua minggu ini sengaja menginap dikota Tegal. Hanya untuk melepas rindu atau kangen dengan tanah kelahirannya.

Usai puluhan tahun pindah tempat tinggal karena orang tuanya pindah kedinasan.  Akhirnya kangen juga dengan masakan ala Tegal. Dan sekarang dia sendiri sengaja datang jauh-jauh, hanya untuk kulineran.

Meski sudah sukses terus kaya raya. Serta tak punya waktu untuk datang ke daerah Tegal. Ternyata, dia sering menyantap makanan khas tanah kelahiranya. Di Warung Tegal atau Warteg, hanya demi melepas rindu kampung kelahiran. 

Dari awal kedatangannya. Langsung ajak diriku makan sate Tegal sampai kepalaku pusing. Saking kebanyakan makan sate dan bakaran kepala kambing.

Malam harinya muter-muter dialun-alun terus lesesan sambil menikmati teh poci gula batu, ditemani mendoan tempe sama tahu aci khas Banjaran Tegal. Kemudian dijam 9malam, makan ponggol setan serta soto Sedap Malam yang di daerah Talang. 

Tengah malam, kami langsung menuju ke daerah Rejeg Wesi Pagerbarang. Untuk mencicipi Sega Warsa yang tengah viral di semua kalangan. Pulangnya mampir ke warung Raswi di dekat stasiun Slawi. Buat pesen sega bungkus, buat taman-teman. Tidak sampai disitu saja, aku dipaksa makan lagi di depan pasar Banjaran. Menikmati nasi spesial sedepan.

Perutku sudah tidak muat lagi. Akhirnya aku tertidur didalam mobil. Entah berapa jam aku tertidur. Karena tahu-tahu sudah pagi. Dan sudah berada didesa Balapulang untuk makan sega ponggol jati di warung pak Slamet Bawon.

Siangnya ke daerah Margasari bersama beberapa teman-teman lama kami. Plong rasanya diriku. Karena ada patner-patner baru. Buat menghajar nikmat dan mantap serta sedapnya. Kupat dengkil Waa Kidi. Memang temen ku yang satu ini. Perutnya terbuat dari karet banget. Karena tak ada rasa kenyangnya sama sekali.

Usai dijejali kupat dengkil waa Kidi. Kami pun pulang kepenginapan, sebelum tiba di tempat tujuan. Kami mencicipi kesegaran es lotrong Slawi, jajanan legendari khas Slawi. Dan beli tahu aci di daerah sekitar Banjaran. 

Terus beli rujak teplak. Sebelum slonjoran kami mampir ke pangkah buat makan sop dengkil bu Khamdi. Alhamdulilah plong sekali rasanya.Bisa istirahat dengan aman

Sore hari, kami muter-muter di daerah kota Tegal. Untuk melihat suasana indah dan sejuknya udara pantai alam indah di sore hari. Ternyata, banyak para pedagang ponggol setan disudut-sudut kota Tegal. 

Memang Nasi ponggol setan sudah jadi icon warga Tegal tercinta. Yang go publik dengan bahasa ngapaknya dan kulinernya.

Sehingga banyak yang menjual ponggol setan. Baik di pagi hari sampai malah hari. Jadi jangan sampai lupa untuk singgah di kota Tegal. Saat dalam perjalanan mudik ataupun lainya. Dan langsung masuk ke dalam kota tegal menuju jalan Jend. Ahmad Yani atau di sekitaran pasar pagi. Untuk mencoba ponggol setan plus teh poci, Wangi, panas, legi, kentel (Wasgitel).

Usai dari pantai, kami makan kupat glabed di margadana. Guna mencicipi sensasi makan potongan ketupat, disiram sama kuah kuning kental. Semacam bumbu sate padang tapi tidak terlalu kental dan tidak pedas, warnanya juga kuning, jauh lebih cantik dan segar. Dimana  dalam sayur kuning ini ada mie kuningnya dan potongan tempe yang di iris dadu. 

Disajikannya biasanya juga ditambah dengan aduk2 tempe pudeees, terus ditaburi remukan kerupuk mie kuning plus rawit ijo yang diuleg. Lauknya, sate bebek dari paha, dada, usus dan sate telor puyuh. 

Usai makan kupat glabed, kami langsung menuju daerah Tegal Sari. Guna mencoba rasa kupat bongkok ala Tegal Sari. Yang paling nikmat rasa pedesnya. Terus beli kupat lodeh dijalan salak. 

Kupat yang dicampur dengan sayur lodeh. Lalu dtaburi srundeng manis dan adukan tempe. Rasanya bikin kangen terus. 

Pokoknya hari ini, kami fokuskan makan kupat terus. Sambil diselingi cemilan ala jaman jadul tapi nikmatnya tidak karuan. 

Kami coba makan Glotak asli Tegal. Yang  berbahan dage atau gembus. Dicampur tetelan daging atau tulang sapi, lombok ijo. Kadang juga ceker ayam dan kepala ayam. Dicocol sama kerupuk mie kuning atau kerupuk antor khas Tegal.

Hari ini, kami terpaksa istirahat total. Tapi salah satu temenku, memilih kepanti pijat terus ke tempat karaoke yang berjejer di beberapa kompleks. 

Esok hari. kami pergi lagi muter-muter lagi. Kali ini, beli tahu pletok dan tahu murni di jl. P. Diponegoro Kota Tegal lagi. Tetapi aku memutuskan tidak ikut ke tempat kulineran lainya. Aku memilih istirahat di penginapan. Sebab, sudah cape sekali dari kemarin. 

Teman-teman ku, ternyata bener-bener jadi petualang kuliner. Karena semua tempat didatangi semua, mulai dari warung nasi lengko, sate blengong dan sebagainya dijelajahi semuanya.

Bahkan ketika mereka pulang pun. Pada membawa makanan khas, seperti kamir, kacang bogares, pilus, telor asin. Pia basah, tape ketan godong jambu serta lainya.

Itulah cerita ku bersama temen ku. Yang tengah rindu dengan masakan khas Tegal. Yang dulu menjadi tanah kelahirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun