Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibuku Malaikatku

4 Februari 2018   12:35 Diperbarui: 4 Februari 2018   12:55 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau terbangun mendahului fajar

Kau mulai hidupmu dengan seuntai senyum

Walau kau tahu hidupmu tak selalu indah

Air matamu...

Hampir tak pernah kau tunjukkan di hadapku

Seolah hanya senyum yang kau miliki

Saat aku mengecewakanmu

Kau berusaha tersenyum

Walau hatimu sungguh ingin menangis

Apa aku harus jauh darimu ibu?

Agar aku sadar betapa besar pengorbananmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun