Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kinerja Positif Menteri Desa Dalam Setahun Pemerintahan Prabowo

7 Oktober 2025   16:20 Diperbarui: 7 Oktober 2025   16:24 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transaksi yang janggal akan langsung terdeteksi. Ia juga menggandeng PPATK agar aliran dana desa tidak bisa diselewengkan. "Kami tidak mau dana desa jadi bancakan," katanya dalam satu wawancara yang dikutip Kompas.

Publik pun menangkap kerja itu. Survei The Republic Institute pada Februari 2025 mencatat tingkat kepuasan terhadap Yandri sebesar 75,5 persen. Bahkan untuk aspek pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, nilainya mencapai 77,9 persen.

Ini bukan pencitraan, ini efek dari perubahan nyata di lapangan. Masyarakat melihat perbedaan antara menteri yang sibuk pidato dengan menteri yang sibuk mengawasi laporan keuangan desa.

Data kinerja Mendes dan PDT (Sumber : diolah dari data Humas Mendes)
Data kinerja Mendes dan PDT (Sumber : diolah dari data Humas Mendes)

Namun yang paling menarik dari tahun pertama Yandri adalah obsesinya pada data. Ia sadar, pembangunan tanpa data hanya akan jadi slogan. Karena itu ia meluncurkan pendataan Indeks Desa 2025 berbasis real time data system.

Hingga Mei 2025, sebanyak 28.894 desa sudah menginput data, angka yang belum pernah dicapai sebelumnya. Dengan data ini, pemerintah bisa memetakan desa sangat tertinggal, berkembang, atau mandiri dengan presisi.

Hasil awalnya cukup menggembirakan: desa mandiri naik dari 4,1 persen pada 2024 menjadi 4,8 persen pada 2025. Di Sumbawa, misalnya, jumlah desa mandiri naik dari 65 menjadi 71 desa. Artinya, ada pergeseran kecil tapi nyata dari ketergantungan menuju kemandirian.

Yandri menyebut ini sebagai desa bergerak dari pinggiran ke pusat. Desa tak lagi objek, tapi subjek pembangunan. Ia mendorong agar desa menjadi pusat ekonomi lokal, pusat inovasi, bahkan pusat pangan.

Konsep Desa Daulat Pangan 2030 yang ia gagas bukan sekadar visi jangka panjang, melainkan kerangka pikir baru bahwa desa harus berdaulat atas air, tanah, dan sumber dayanya sendiri.

Ada orang yang sinis mengatakan semua ini terlalu administratif, hanya urusan laporan dan sistem. Tapi sesungguhnya, justru di situlah letak revolusinya.

Selama ini, desa miskin bukan karena kurang uang, tapi karena uangnya tidak tercatat dengan benar. Yandri membalik logika itu: benahi data, maka pembangunan akan mengikuti. Bukan sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun