Mohon tunggu...
Yahya Wijaya Pane
Yahya Wijaya Pane Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Public Relation

Hanya ingin menulis saja , melepaskan pikiran dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

2020: I Want You Have 24 Months (Memulai Memori yang Tertunda)

11 Desember 2020   18:10 Diperbarui: 11 Desember 2020   18:25 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Begitu cepat waktu berlalu, 2020 berakhir begitu saja tanpa cerita

Apa yang telah kalian lakukan di 2020?

Tahun ini mungkin merupakan tahun yang sedikit atau sangat berbeda bagi umat manusia di seluruh dunia. Bagaimana tidak sejak awal tahun ini kita banyak dilanda cobaan yang begitu mengejutkan. 

Tidak ada yang mengira di tahun 2020 kita harus menjalani setengah tahun bahkan lebih harus mengurung diri dan mengurangi aktivitas dari kegiatan di luar. Hal ini tentu membuat banyak dari kita yang harus menunda dan mengurangi resolusi yang kita buat tahu lalu. 

Target harus dikurangi, strategi harus diubah dan banyak hal yang harus dibenahi menyusul perubahan aktivitas yang memaksa kita untuk banyak di rumah saja.

Memang tahun ini tahun yang sulit, namun yang kita alami sekarang bukanlah sebuah hal yang harus kita ratapi dan sesalkan. Namun sebenarnya tahun ini adalah tahun yang menyadarkan kita untuk "Bersiap-siap untuk hal yang tidak mungkin". 

Bagaimana tidak kondisi yang kita jalani sekarang bukanlah kondisi yang bayangkan di tahun lalu dan tidak terpikirkan sama sekali. Tahun kemarin saya membayangkan masa awal perkuliahan yang indah.

Mengikuti orientasi perkuliahan dengan teman baru, menambah banyak teman, bertemu dosen, belajar di bangku yang menyatu dengan meja adalah hal yang saya bayangkan tahun lalu.

Namun kenyataan mematahkan impian dan angan saya di tahun lalu. Faktanya saya harus mengikuti rangkaian perkuliah dengan duduk di kasur lusuh dengan laptop memangku di kaki di tahun ini.

Fakta yang tidak sesuai realita awalnya membuat saya kecewa. Namun saya sadar akan rencana hanyalah sebuah rencana yakni sesuatu yang kita tidak tau bagaimana hasilnya. Ketidakpastian hasil seharusnya menyadarkan kita akan satu rencana saja tidak cukup, namun kita butuh jutaan rencana untuk satu tujuan. 

Dari sini akhirnya saya bangkit untuk semangat kuliah online dan menjadikan keterbatasan ini pemacu agar mencipatkan inovasi di tengah renovasi akibat pandemi.

Mungkin bukan saya saja yang mengalami kesulitan di tahun ini tapi hampir semua orang di penjuru dunia. Banyak sekali keluhan dari masyarakat termasuk mahasiswa di tengah pandemi ini. Mulai dari persoalan eknomi hingga persoalan mental. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun