Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Koalisi Kardus Lawan Koalisi Keumatan

16 Agustus 2018   13:20 Diperbarui: 16 Agustus 2018   13:22 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Prabowo-Sandiaga (sumber : Politik - RMOL.co - Rmol)

Dengan perginya Sandiaga dari Balai Kota, maka "beban balas budi" Anies jelas menghilang seperti Kali Item yang ditutupi oleh waring hitam...

Dulu ketika kampaye Pilgub DKI 2017, "saku Sandiaga itu bocor hingga puluhan M." Jadi ketika Pasangan Anies-Sandiaga ini baru menduduki Balai Kota, mereka ini tampak seperti "kembaran," mirip Twin Tower Petronas KL. Kemana-mana barengan. Dimana ada Anies disitu ada Sandiaga... Dengan perginya Sandiaga dari Balai Kota, jelas membuat Anies menjadi happy sebab langkahnya kini menjadi ringan...

Lalu apa yang dicari Sandiaga ketika pergi meninggalkan Balai Kota?

Tidak ada yang tahu persis selain Sandiaga sendiri. Namun penulis jadi teringat akan peribahasa nenek-nenek  zaman dahulu, "Harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan..."

"Memang bagi rakyat jelata hina dina nan marjinal itu, sehelai bulu burung juga tetaplah berharga. Akan tetapi apalah artinya sekeranjang burung bagi seorang saudagar burung kaya raya..."

Lalu bagaimana kans Pasangan Prabowo-Sandiaga ini? Menurut penulis, kali ini Prabowo tidak seyakin ketika berpasangan dengan Megawati (sebagai Cawapres) maupun ketika berpasangan dengan Hatta Rajasa (sebagai Capres) dulu. Tetapi bagi Prabowo ini adalah pilihan terbaik diantara "pilihan buruk yang tersedia". Dan tentu saja semua hal bisa saja terjadi. Ingat, dulu Jokowi tidak diunggulkan, tetapi kemudian berhasil menang...

Sandiaga terlahir sebagai lelaki yang dibekali dengan "sikap optimisme tinggi!" Dia sangat beruntung sebab tak banyak lelaki di negeri ini memiliki sikap seperti itu! Orang boleh saja menertawakannya, tetapi dia punya bukti dalam perjalanan hidupnya. Teranyar, walaupun "bertulang lunak," ternyata Sandiaga berhasil menjadi seorang Wakil Gubernur DKI!

Sejak masa pra-kampanye Pilgub DKI (2016) hingga kini, Sandiaga telah banyak belajar tentang politik di dalam negeri yang selalu bermuara kepada money politics, isu sektarian dan eksploitasi agama. Lewat strategi jitu, Sandiaga bersama Anies kemudian berhasil menaklukkan Jakarta. Kini Sandiaga akan mencobanya lagi untuk Indonesia...

Semua orang tahu (termasuk Prabowo juga) kalau peluang mereka untuk menang sangatlah tipis. Tetapi ada satu hal yang dikagumi Prabowo dari sosok Sandiaga ini, yaitu rasa optimisme yang sangat kuat! Rasa itulah yang tak dimiliki Prabowo sekarang ini...

Rasa itu bukan Raisa! Rasa itu memberi sesuatu! Seperti apa rasanya sayur tanpa garam? Seperti apa rasanya ice lemon tea tanpa gula? Sandiaga datang membawa "sekardus rasa optimisme" yang bisa memberi sesuatu kepada "Koalisi Mati Rasa" sebelumnya itu. Dan Prabowo sangat menyukai rasa yang dibawa Sandiaga itu...

Sama seperti Sandiaga, Prabowo juga terlahir dengan membawa "sikap optimisme yang tinggi." Dalam sekejap mata, karir dan namanya membubung tinggi laksana Gunung Rinjani. Akan tetapi ketika mantan mertuanya lengser keprabon pada tahun 1998, Prabowo kemudian kehilangan harga diri dan rasa optimisme tersebut...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun