Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri] Gadis Cantik Itu

27 September 2016   16:02 Diperbarui: 27 September 2016   16:10 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: "lava360.com"

 BYURR...,

Aku tersentak bangun dengan gelagapan, menyeka wajahku yang basah kuyup sersya meracau, "hujan!" kutengok sekitarku tapi aku malah menemukan wajah ibu yang menatapku sangar.

"Dasar bocah pemalas, matahari sudah mlethek masih ngelonin guling!"

Kalau ibu sudah mengomel, aku hanya bisa diam mendengarkan. Tapi kan tidak setiap hari aku bangun kesiangan.

"Cepat susul bapakmu ke sawah," perintah ibu sambil berlalu dari bilik usangku. Aku tak mau kena semprot lagi jadi segera kularikan diriku ke bak mandi.

* * *

Kulihat bapak sedang menyiangi pepohonan jagung, aku berjalan menghampiri. Tapi saat kusapukan mataku ke sekeliling, aku menangkap pemandangan yang luar biasa. Sama seperti mata semua lelaki yang berada di sekitar sawah, akupun menatapnya samai air liurku hampir menetes.

Gadis cantik itu memang menjadi pusat perhatian di kampungku sejak dia pindah dari tempat yang jauh. Mau bagaimana lagi, dia satu-satunya yang paling kinclong di desaku sekarang. Jantungku hampir meloncat saat dia membalas tatapanku dan tersipu padaku. Serasa mimpi.

TOK!

Tubuhku telonjak, "Semprul, kau tuli! Bapak panggil malah enak-enakan kedip-kedipan sama perawan. Jangan ngimpi pacaran sama dia, mana mau perawan kinclong macam itu pacaran sama perjaka bulukan sepertimu, le!" haduh bapak ini, bukannya ngasih semangat ke anaknya, malah menjatuhkan! Mana sakit lagi kepalaku diketoknya dengan gagang sabit. Untung bukan mata sabitnya. Bosa bocor!

"Cuci mata pak, memangnya bapak tidak mau memperbaiki keturunan apa!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun