"Gagal!" seru Ibu, ku banting tasku di meja dan juga tubuhku ke bangku kayu, "itu karena kakek aku jadi gagal dari tes, karena kakek aku nggak bakal bisa jadi Polwan!" kesalku.
"Kakekmu tidak seburuk itu, nduk. Dia seorang prajurit!" bela nenek yang sudah sedikit pikun, mungkin karena kepikunannya ia selalu membela kakek yang sudah jelas bersalah dan menjadikan keluarga ini susah.
Akhirnya aku harus memilih plan B, yaitu ambil jurusan informatika. Dan sekarang di sinilah aku, masih terjebak menjadi jurnalis surat kabar, kenapa aku tak memilih jadi wartawan televisi yang memiliki gaji lebih tinggi? Karena aku memang suka terjun ke sana.
* * *
"Jadi kita gagal menikah?" seruku menatap mas Reno, "iya, Rin. Kita tidak bisa menikah!" sahutnya.
"Tapi kamu mencintai aku kan mas?"
"Cinta saja tidak cukup untuk bisa membangun rumah tangga kita, jika di lihat dari profesiku!"
Aku gagal menikah, dan itu juga masih karena kakek. Rasanya sakit sekali sampai ke ulu hati, aku dan mas Reno. Reno Pranowo, seorang Letnan Angkatan Darat yang tergabung dalam KOPASUS. Kami menjalin hubungan selama dua tahun, jatuh bangun membangun cinta kami dalam pertentangan keluarga. Ketika kami sudah mendapatkan restu dari kedua belah pihak, negara menentang!
Aku merasa hancur, aku kehilangan semua mimpiku hanya karena apa yang kakek lakukan. Aku tak bisa menjadi Polisi, aku tak bisa menikah dengan pria idamanku, dan semua itu karena kakek.
Karena kakekku.....
Seorang Komunis.....