"Hmm... dan para fans, ya? Mereka sepertinya mendukung sekali kalau mereka bersama..."
"Aku... aku benar-benar kesal..."
Aku memejamkan mataku dengan emosi yang naik lagi ke puncak kepalaku. Baru saja aku memperingatinya kemarin untuk tidak macam-macam... tapi sepertinya dia tidak peduli pada peringatanku. Aku menyesal aku menahan diriku semalam, kenapa tidak kunyatakan saja perasaanku pada Choeun noona? Dongsun hyong menyerahkan kertas dan pena padaku ketika aku membuka mataku.
"Biar aku ke apartemennya dan menanyakan langsung padanya."
"Tidak, Donghyun. Kau tidak seharusnya ikut campur dalam urusan pribadi mereka," tolak Dongsun, "siapa kau? Dan tidak bijaksana jika seluruh keluarganya melihatmu mengkonfrontasi Chungdae."
"Tapi hyong... ini benar-benar tidak bisa dimaafkan!"
"Aku tau, aku tidak membela Chungdae. Aku malah menyarankanmu mengecek Choeun noona dulu, atau setidaknya mengobrollah lagi dengan Chungdae, tapi di luar. Tanyakan dengan jelas padanya, apakah dia masih menganggap Choeun noona pacarnya atau apalah itu, asal jangan di apartemennya."
Aku masih menimbang-nimbang hal mana yang harus kulakukan dulu ketika aku mengambil ponselku dari tangan Dongsun hyong dan melihat ada direct message yang masuk di aplikasi Instagram-ku. Aku membuka dan membacanya, dari seseorang yang tidak kukenal, karena pesan itu muncul sebagai request. Memang biasanya aku banyak menerima pesan yang tidak begitu penting, tapi aku tetap membukanya tanpa membalasnya. Tapi rupanya kali ini isinya cukup penting.
MDhyun-ssi? Kurasa aku bisa membantumu tentang masalah Million Stars.
Bagaimana kalau kita bertemu hari ini?
Kamu bisa pilihkan tempatnya.