Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] You Are (Not) My Destiny [28]

21 Maret 2021   11:50 Diperbarui: 21 Maret 2021   11:56 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Hai miss Hwan. Ada apa ini? Mereka ada di kamar..."

"Maukah kau membuatkan minum untuk miss Hwan?"

Akhirnya aku duduk dengan canggung di sofa ruang tamu keluarga Min. apartemen mereka terlihat luas dan nyaman (sesuai deskripsi Choeun) dan mau tidak mau aku merasa geli juga Dongsun dan Donghyun masih tidur di kamar yang sama, bahkan bunk bed yang sama. Sayangnya aku tidak akan punya kesempatan melihat kamar mereka hari ini. Tak lama kemudian Dongsun duduk di sampingku, Donghyun duduk dengan nyaman di atas karpet di hadapan kami yang hanya dihalangi oleh meja tamu, sedangkan appa dan eomma Dongsun duduk di single sofa terpisah di kanan dan kiri kami. Aku sangat tegang. Rasanya aku tidak pernah merasa setegang ini setelah kejadian Choeun diculik. Sebenarnya orangtuanya tidak tampak menyeramkan. Malahan aku bisa bilang, orangtua mereka tidak terlihat tua semenjak terakhir kali aku melihat mereka tahun lalu: Hyereum-ssi sangat cantik (dan ya, aku setuju dengan Choeun yang bilang kalau Donghyun mirip eommanya) dan Dongha-ssi sangat tampan (Dongsun lebih mirip appanya). Mereka juga tersenyum ramah padaku.

"Eomma, appa, ini Hwan Eunyul. Noona, ini kedua orangtuaku, dan noona sudah mengenal Donghyun kan?"

"Ada apa ini Dongsun, tentu saja kami sudah mengenal miss Hwan. Ingat waktu kita bersih-bersih di apartemen miss Baek?" Dongha-ssi tertawa ketika dia bertanya balik pada anaknya.

Mereka mengingatku! Apakah ini pertanda baik?

"Ya, aku senang appa masih mengingat Eunyul noona. Tapi aku mengenalkannya hari ini pada kalian bukan sebagai guru di sekolahku," jawab Dongsun terdengar serius, "aku mengenalkannya sebagai pacarku."

Terjadi keheningan yang canggung dan bahkan Donghyun berhenti melahap kacang (tak lagi terdengar suaranya menggigiti dan mengunyah kacang dengan ramai). Tapi kedua orangtuanya masih tersenyum padaku.

"Kami tau," ujar Hyereum-ssi memecah keheningan.

"Eomma ta... apa? Eomma tau?"

"Ya, kami langsung memprediksinya ketika kau membawa Eunyul-ssi menemui kami. Kau tidak pernah melakukan ini sebelumnya, Dongsun. Ya jelas itu juga karena kau belum pernah berpacaran sebelumnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun