"Kau memang kelihatan sangat kesal hari ini. Ngomong-ngomong kau ketemu Choeun gak? Dimana ya dia, panggilanku juga tidak dijawabnya."
"Hmm tidak... mungkin noona tidak kesini?"
"Bagaimana mungkin? Bukannya seharusnya dia melihat pacarnya bertanding hari ini?"
Aku mulai mengirimi Choeun pesan lagi, tapi pesan-pesanku sebelumnya juga belum dibacanya. Dia juga kelihatannya belum aktif di Instagram sejak sembilan jam yang lalu, itu artinya sejak sekitar tengah malam. Kemana dia?
"Noona sebenarnya... semalam terjadi sesuatu."
"Terjadi sesuatu? Apa maksudmu? Apa ini tentang Choeun?"
"Yah sebenarnya..." Donghyun menghindari mataku dan menatap lapangan dimana pertandingan sedang berlangsung dengan sengit sambil melanjutkan kata-katanya, "Choeun noona semalam bertengkar dengan Chungdae hyong."
"Bertengkar? Astaga. Kenapa? Dia tidak bilang apa-apa padaku semalam di chat."
"Singkat cerita Choeun noona terluka jadi aku membawanya ke infirmary dan sekitar setengah jam kemudian Chungdae hyong datang dan... mungkin dia agak kesal, dia menarikku dengan cukup kuat sih, sampai aku terseret ke seberang ruangan... yah aku tak apa-apa, aku bahkan tidak jatuh. Tapi mereka mulai saling teriak."
"Kenapa dia harus menarikmu?"
Aku memandangi Donghyun lalu ke lapangan dan memandangi Chungdae yang sedang menggiring bola dan wajahnya juga murung, lalu balik memandangi Donghyun lagi.