Sesaat Eunyul noona diam dan tampak berpikir.
"O... oh. Hyunbin-ssi? Park Gyosunim?"
"Ya benar. Park Hyunbin Gyosunim. Apakah noona mengenalnya?"
"Oh dia... ah ya, aku mengenalnya. Dia... teman lama."
"Oh begitu. Apakah kalian akrab?"
"Ya... hmm... tidak juga. Ya, bisa dibilang cukup."
Aku bisa mendengar nada "cukup" dari suara Eunyul noona. Sebenarnya aku tau ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman ketika berbicara tentang Park Gyosunim. Aku ingin tau lebih banyak, tapi jika itu membuatnya tak nyaman, lebih baik aku kubur saja keingintauanku ini. Aku mengusap kepala Eunyul noona perlahan.
"Jangan cepat-cepat begitu makannya, nanti tersedak."
"Aku tidak sempat sarapan tadi, jadinya aku lapar sekali sekarang."
Eunyul noona tertawa dan nada suaranya sudah terdengar normal lagi.
"Haruskah aku beli lagi?"