Ketika punggung mereka tak terlihat lagi, aku dan Chungdae hyong langsung sibuk melayani tamu yang lain lagi. Semakin malam bukannya tamu yang datang semakin sedikit, dan kami nyaris kewalahan ketika Dongsun hyong harus pergi. Choeun noona mempertimbangkan apakah akan memanggil Joonki hyong untuk datang membantu, tapi Chungdae hyong berteriak dengan kencang bahwa Joonki hyong mungkin akan MEMBANTU memecahkan cangkir, jadi Choeun noona mengurungkan niatnya.
"Siapa sih gadis arogan tadi?"
Chungdae hyong berpapasan denganku ketika kami sama-sama menuju ke lubang yang mengarah ke dapur.
"Entah. Namanya Hyunah?"
"Bossy sekali sih. Kalau bukan demi Million Stars pasti sudah kusingkirkan dia jauh-jauh."
Aku tertawa ringan. Tingkah Chungdae hyong yang seperti ini kadang membuatku merasa geli.
"Ya, aku juga tak suka sih dengan gadis yang tipenya begitu."
Chungdae hyong mencibir, "jangan sampai aku ketemu dia lagi. Ih, minta ampun."
Tipe gadis yang kusuka baru saja melewatiku dan menepuk punggungku sambil memberi semangat padaku. Tapi rupanya harapan Chungdae hyong salah. Bahkan takdirku dengan gadis arogan itu masih berlanjut meskipun aku tidak mau berhubungan dengannya.
***