"Tolong dikondisikan dimana kalian akan bermesraan, jangan di ruang tamu begini dong."
Aku berusaha mendorong Dongsun menjauh tapi dia tetap memelukku. Donghyun baru saja memasuki apartemen, rambutnya tampak basah dan seragamnya tampak agak tidak rapi dan basah oleh keringat juga, tasnya disampirkan hanya di satu bahu dan matanya yang sipit makin disipitkan sedemikian rupa saat memandang kami sambil dirinya sibuk melepas sepatunya.
"Bilang saja kau iri. Dan kau juga dulu begitu kan dengan Choeun noona?"
Donghyun melempar tasnya begitu saja ke sofa dan membuatku kaget. Wajah Donghyun juga terlihat kaget.
"Apa maksud hyong?" tanya Donghyun dengan nada waspada.
"Sudahlah tak usah kaget begitu. Aku masih ingat segalanya lho."
"Hyong, hentikan, diam!"
"Apa sih? Kok aku tidak tau apa-apa?" tanyaku bingung.
"Akan kuceritakan pada..."
"SUDAH KUBILANG DIAM!"
Dongsun melompat ke seberang ruangan saat Donghyun melemparinya dengan sepatu yang nyaris mengenai wajahku juga, lalu suasana terlalu hiruk pikuk untuk dicerna otakku, aku hanya melihat kelebatan bayangan Min Brothers saat Donghyun terlihat ingin membunuh hyong-nya itu.